Kader PKS Diminta Tidak Ancam-ancam Prabowo

  • Rabu, 11 Juli 2018 - 14:03:59 WIB | Di Baca : 1221 Kali

 


SeRiau-  Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Dewan Perwakilan Rakyat, Jazuli Juwaini, tidak setuju dengan ancaman-ancaman dari internal partainya agar Prabowo Subianto dan Partai Gerindra menetapkan kader PKS sebagai calon wakil presiden.


Jazuli berbicara ini menanggapi pernyataan Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring yang memaksa agar kader PKS ditunjuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Menurut saya sebagai orang PKS, saya tak ingin mengancam-ancam," kata Jazuli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.


Jazuli mengatakan koalisi yang dibangun antara partainya dengan Gerindra selama ini berlandaskan ketulusan. Sehingga soal siapa yang bakal jadi cawapres, menurutnya, lebih bagus dibicarakan dari hati ke hati.

"Saya lebih suka menggunakan bahasa tidak mengancam-ancam, tapi lebih kepada bicara dari hati ke hati dan rasa," ujar Jazuli.


Dia mengakui keinginan PKS soal cawapres tidak bisa diabaikan oleh partai koalisi. Namun, Jazuli juga mengakui Prabowo sebagai capres punya hak menentukan siapa pendampingnya.

 


"Kita tidak bisa intervensi. Siapa yang ditentukan oleh PKS tentu juga kita minta dihormati oleh teman-teman," kata Jazuli.

Sebelumnya, Tifatul Sembiring menegaskan partainya tetap memperjuangkan kader sebagai cawapres untuk Prabowo Subianto. Dia mengingatkan perjanjian awal antara Gerindra dengan PKS untuk penjajakan koalisi Pemilihan Presiden 2019.

Tifatul menekankan PKS bukan sebagai pelengkap dalam Pilpres 2019. Maka, posisi cawapres untuk kadernya tak bisa ditawar.

"Jadi, sesuai dengan kesepakatan awal dengan Gerindra kita tetap masih mencalonkan Pak Prabowo so far berpasangan dengan cawapres dari PKS. Itu enggak bisa ditawar. Cawapres harus dari PKS. Kami enggak mau jadi penggembira saja dalam pilpres ini," kata Tifatul di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.( Sumber : CNNindonesia.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar