Rupiah Turun ke Rp13.880 per Dolar AS

  • Selasa, 05 Juni 2018 - 18:11:17 WIB | Di Baca : 1415 Kali

SeRiau - Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp13.880 per dolar AS pada akhir perdagangan pasar spot hari ini, Selasa (5/6). Poisisi ini melemah dua poin atau 0,01 persen dari akhir perdagangan kemarin di posisi Rp13.878 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mencatat rupiah pada posisi Rp13.887 per dolar AS atau melemah 15 poin dari posisi kemarin di Rp13.872 per dolar AS. 

Sejalan dengan rupiah, beberapa mata uang negara di kawasan Asia juga terpantau melemah, seperti rupee India minus 0,06 persen, ringgit Malaysia minus 0,02 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 

Sedangkan yen Jepang berhasil menguat 0,04 persen. Diikuti renmimbi China 0,1 persen, won Korea Selatan 0,1 persen, dolar Singapura 0,16 persen, baht Thailand 0,18 persen, dan peso Filipina 0,3 persen. 

Untuk mata uang negara maju cenderung bergerak variasi. Dolar Australia dan dolar Kanada melemah masing-masing 0,2 persen dan 0,13 persen. Sedangkan, euro Eropa berhasil menguat 0,02 persen. Diikuti franc Swiss 0,23 persen, serta poundsterling Inggris 0,49 persen. 

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan tipis rupiah hari ini karena minimnya sentimen dari dalam negeri. Pasalnya, sentimen positif dari rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 0,21 persen secara bulanan hanya berdampak singkat. 

"Padahal, inflasi Mei kemarin sudah cukup bagus, tapi sebentar rasanya (dampaknya)," katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/6). 

Selain itu, dari sisi eksternal, sentimen terhadap rupiah juga minim. Hal ini karena kelanjutan perang dagang antara AS dan China belum berlanjut lagi, sehingga pasar masih memilih untuk menunggu hasilnya. 

"Sebenarnya, ada pernyataan dari China yang mengancam akan devaluasi mata uangnya bila AS terus memperkeruh perundingan perdagangan, tapi ini efeknya tidak signifikan ternyata," jelasnya. 

Sementara, sentimen lain berupa arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve masih belum dapat dipastikan pasar. Keputusan The Federal Reserve baru akan dinyatakan setidaknya pada pekan depan. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar