Sandi: Kemenangan Mahathir, Sinyal Elite Partai Harus Dengarkan Rakyat

  • Sabtu, 12 Mei 2018 - 00:10:35 WIB | Di Baca : 1589 Kali

SeRiau - Mahathir Mohamad resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia, setelh mengalahkan calon incumbent Najib Razak. Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno mengatakan, kemenangan tersebut adalah sinyal bagi elite partai di Indonesia agar mendengarkan aspirasi masyarakat, jika ingin menang di Pemilu 2019.

"Kemenangan ini (Mahathir) merupakan suatu sinyal yang sangat kuat kepada elite (partai), dengarkan masyarakat, rakyat apa yang masyarakat inginkan. Bukan siapa capresnya-cawapresnya," ujar Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).

Menurut Sandi, Mahathir adalah sosok kandidat pemimpin yang selalu memperhatikan keinginan rakyat. "Pak Mahathir 92 (tahun) bisa gini karena beliau menyampaikan kekhawatirannya terhadap pemerintahan yang bersih," imbuhnya.

Meski demikian, Sandi menegaskan kemenangan Mahathir sebagai oposisi di Malaysia bisa saja terjadi di Indonesia. Asalkan, kata Sandi, kelompok oposisi tetap memperhatikan aspirasi masyarakat.

"Politik itu sangat dinamis, sangat unpredictable jadi apa saja bisa terjadi. Tapi bagi saya bukan oposisi yang memberikan 'wah ini oposisi pasti menang', kalau oposisi enggak dengar aspirasi masyarakat enggak akan bisa," kata Sandi.

Sandi juga menyebut bahwa Prabowo sebelumnya memang memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk unjuk gigi dalam Pilpres 2019. Namun, karena partai sudah memberikan mandat, maka Prabowo telah melaksanakan tugasnya.

"Dia (Prabowo) bilang 'sebetulnya ini waktu kalian-kalian (anak muda) ini. Waktu saya mesti madeg pandito. Tapi sekarang partai sudah menugaskan dan kamu-kamu yang ini sudah menugaskan saya menjadi capres di koalisi ini. Jadi saya wajib hukumnya untuk melaksanakan mandat dari Gerindra," pungkasnya.

Kubu Mahathir, koalisi Pakatan Harapan (PH), memenangkan Pemilu Malaysia 2019 dengan mendapatkan 113 dari 222 kursi di parlemen. Sementara koalisi Barisan Nasional (BN) perdana menteri sebelumnya Najib Razak hanya mendapatkan 79 kursi. Dengan hasil itu, Mahathir terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia.(**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar