Ini Kata PKS Bila PAN Minta Jatah Cawapres Prabowo

  • Jumat, 04 Mei 2018 - 14:56:55 WIB | Di Baca : 1221 Kali

SeRiau - PANmerupakan salah satu partai yang belum menentukan sikap politiknya pada pemilihan presiden 2019.

Meskipun demikian sejauh  ini komunikasi politik yang dibangun partai berlambang matahari terbit tersebut lebih condong ke kubu Prabowo Subianto.

Lantas bagaimana apabila PAN meminta jatah Cawapres Prabowo mengingat kursi suara pemilu serta kursi PAN di Parlemen lebih banyak ketimbang PKS?

‎Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan bila hitungan hitungan suara atau kursi di parlemen menjadi dasar penentuan cawapres, maka Pilpres 2014 lalu PKS akan ngotot untuk menjadi cawapres Prabowo.

Namun saat itu PKS legowo Cawapresnya dari PAN yakni Hatta Rajasa.

"Tapi kalau ada yang menyampaikan PANkan suaranya lebih banyak dari PKS, betul. Suara PAN di parlemen sekarang 48, PKS40. Tapi kan pilpres bukan kali ini saja. Tahun 2014 waktu itu PKS suaranya 57, PAN43 dan PKS ridho, legowo untuk PAN jadi cawapres padahal suaranya lebih jauh dari PKS. Sekarang selisihnya hanya 8," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (4/5/2018).

Menurut Hidayat, banyak faktor yang menentukan Cawapres . Pertimbangan rasionalitas menjadi yang utama dalam menetukan cawapres, mulai dari tingkat keterpilihan, kecocokan, serta kenymanan koalisi.

‎"Pada ujungnya, sangat mungkin faktor calon presiden akan menentukan siapa calon wakil presiden yang menurut beliau paling nyaman jadi mitra koalisi, mitra memenangkan pilpres dan pilwalpres, diukur dengan selama ini bagaimana, selama ini soliditasnya bagaimana, elektabilitasnya bagaimana, dan sejauh mana capres meyakini bahwa dengan dia lebih mungkin menang ketimbang dengab yang lainnya," katanya.

Menurut Hidayat apabila PAN nanti kemudian bergabung dengan kubu Gerindra dan PKS, maka penentuan cawapres akan dibahas bersama sama. Ia yakin penentuan cawapres dapat didialogkan, karena semua partai sadar bahwa mengusung capres atau cawapres tidak bisa sendiri.

‎"Pada ujung akhirnya kan akan dibahas bersama-sama. Karena semuanya tidak ada yang mencukupi sendirian. PAN sendirian engga cukup, PKS sendirian engga cukup, gerindra sendiri enga cukup, jadi perlu bersama-sama," katanya. (**H)


Sumber: TRIBUNNEWS.COM





Berita Terkait

Tulis Komentar