Jokowi Sebut Brunei Darusalam Beli Senjata Buatan BUMN

  • Kamis, 03 Mei 2018 - 22:37:42 WIB | Di Baca : 1559 Kali

SeRiau - Presiden Joko Widodo menyebut Brunei Darussalam sepakat untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) dari Indonesia. Jokowi menyebut, negara kerajaan yang terletak di utara Pulau Kalimantan itu akan membeli senjata buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Pindad (Persero).

Hanya saja, Jokowi tak merinci senjata jenis apa yang dibeli Brunei Darussalam. Selain senjata, Jokowi bilang Brunei Darussalam juga berkomitmen membeli tank Anoa. Adapun, tank Anoa ini pertama kali mejeng di Brunei Darussalam dalam helatan Brunei Darussalam International Defence Exhibition and Conference (BRIDEX) tahun 2011 silam.

"Sudah dalam proses mengenai pembelian di pindad. Baik berupa senjata dan tank Anoa," ujar Jokowi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/5).

Ia melanjutkan, pemerintah juga menawarkan kapal buatan PT PAL serta pesawat seri CN yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia. Hanya saja, ia tak menyebut apakah Brunei Darussalam juga sudah berkomitmen membeli kendaraan tersebut. Selain itu, Jokowi juga tidak merinci nilai pembelian Brunei Darussalam.

"Nanti menterinya beliau yang akan merinci, beliau tidak menyebutkan sampai sedetail itu," jelas dia.

Sebelumnya, di dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia hari Kamis (3/5), Yang Dipertuan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah telah meninjau berbagai alutsista produksi Pindad, PAL, dan PTDI di Mabes TNI, Cilangkap.

Alutsista sendiri menjadi salah satu poin kerja sama Brunei Darussalam dengan Indonesia yang dibicarakan di waktu yang sama demi meningkatkan nilai perdagangan kedua negara yang kian melesu.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan kedua negara di tahun 2017 tercatat US$107,07 juta atau turun 39,29 persen dibanding tahun 2016 sebesar US$176,39 juta. Pelemahan ini jauh lebih dalam lagi jika dibandingkan tahun 2015, di mana nilai perdagangan antar kedua negara mencapai US$222,66 juta.

Selain alutsista, kedua negara juga sepakat untuk menyusun nota kesepahaman mengenai perlindungan dan penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan berbagai peluang investasi baru. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar