PPP soal Buruh Dukung Prabowo: Bisa Mengantarkan Jadi Presiden Tidak?

  • Rabu, 02 Mei 2018 - 13:36:59 WIB | Di Baca : 1260 Kali

SeRiau - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi menilai deklarasi dukungan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan hal baru. Namun, Awiek sapaan akrab Baidowi, meminta agar tidak ada upaya untuk memanfaatkan buruh demi kepentingan politik.

"Silakan saja menyatakan dukungan tetapi jangan sampai memperalat kaum buruh apalagi mengklaim seluruh buruh," kata Awiek saat dihubungi, Rabu (2/5).
"Tinggal apakah bisa mengantarkan Prabowo jadi presiden atau tidak. Itu biar lah rakyat yang menentukan," sambungnya.

Sebab, kata Awiek, KSPI pernah mendukung Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu 2014, bahkan jumlah buruh yang hadir jauh lebih besar ketimbang acara deklarasi kemarin. Sayang, dukungan itu tak lantas membuat Prabowo mengalahkan Joko Widodo.

"Tahun 2014 yg menghadiri deklarasi KSPI ke Prabowo jauh lebih besar tapi di pilpres kalah. Tahun ini, yang ikut deklarasi jumlahnya jauh berkurang, tinggal dibandingkan saja," ungkapnya.

Awiek menegaskan, peringatan hari buruh sedunia atau may day seharusnya dijadikan momentum untuk memperjuangkan hak buruh seperti upah hingga aspek perlindungan.

"Sejatinya peringatan hari buruh digunakan untuk memperjuangkan hak-hak buruh, mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan perlindungan buruh dari aspek ketenagakerjaan maupun pengupahan," tandasnya.

Ketua Umum Prabowo Subianto mendapatkan dukungan untuk menjadi calon presiden di Pemilu 2019 dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Dalam pidatonya, Prabowo berjanji akan mensejahterakan rakyat jika terpilih menjadi presiden.

"Bahwa apabila saya dipilih menjadi presiden RI, saya akan menjalankan kebijakan-kebijakan yang membela kesejahteraan dan kepentingan rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Dalam acara deklarasi dukungan kepada Prabowo, KSPI memintanya menandatangani kontrak politik berisi 10 tuntutan buruh


sumber Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar