IHSG Anjlok 2,4% dan Terhancur di Asia, Asing Keluar Rp 2 T

  • Rabu, 25 April 2018 - 22:30:11 WIB | Di Baca : 1815 Kali

SeRiau-  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 2,4% ke level 6.079,85 pada perdagangan hari ini. Jika dibandingkan dengan bursa saham lainnya di kawasan Asia, pelemahan IHSG merupakan yang paling parah.

Indeks Nikkei turun 0,28%, indeks Shanghai turun 0,35%, indeks Hang Seng turun 1,01%, indeks Strait Times turun 0,54%, indeks Kospi turun 0,62%, indeks SET (Thailand) turun 0,54%, dan indeks KLCI (Malaysia) turun 0,72%. 

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,24 triliun dengan volume sebanyak 8,82 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 422.042 kali.

Pelemahan rupiah kembali menjadi momok bagi bursa saham domestik. Sampai akhir perdagangan IHSG, rupiah melemah 0,24% ke level Rp 13.918/dolar AS. Jika tekanan jual terhadap rupiah terus berlanjut, bukan tak mungkin level Rp 14.000/dolar AS akan tembus. Merespons pelemahan rupiah, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 1,96 triliun.

Penguatan dolar AS dipicu oleh imbal hasil obligasi AS yang kini menyentuh 3,0202%. Sebagai catatan, terakhir kali imbal hasil menyentuh angka 3% adalah pada tahun 2014 silam.

Tingginya imbal hasil obligasi terbitan pemerintahan Negeri Paman Sam membuat investor kembali melepas kepemilikannya atas instrumen beresiko seperti saham dan mengalihkannya ke dolar AS, sembari menunggu momen yang tepat untuk mulai memburu obligasi AS

Dari dalam negeri, kinerja keuangan bank-bank BUKU IV yang tak berhasil menyamai ekspektasi para analis ikut menjadi pemberat laju IHSG: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 7,44%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 4,25%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 3,28%.

Sepanjang kuartal I, BMRI membukukan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun, di bawah rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters yang sebesar Rp 6 triliun. BBNI membukukan laba bersih sebesar Rp 3,66 triliun, di bawah konsensus yang sebesar Rp 3,91 triliun. Sementara itu, BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp 5,5 triliun, lebih rendah dari estimasi yang sebesar Rp 5,6 triliun.

Aksi jual tak hanya dilakukan oleh investor dalam negeri, namun juga oleh investor asing: BBCA dilepas Rp 332,39 miliar, BBNI dilepas Rp 148,31 miliar, dan BMRI dilepas Rp 437,83 miliar.

Seiring anjloknya saham-saham bank BUKU IV, indeks sektor jasa keuangan anjlok sebesar 4,1%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi pelemahan IHSG.( Sumber : cnnindonesia.com)





Berita Terkait

Tulis Komentar