Gempa Banjarnegara, Sesar Baru dan Tak Teridentifikasi

  • Senin, 23 April 2018 - 07:16:22 WIB | Di Baca : 1466 Kali

 


SeRiau-  Ratusan rumah di Banjarnegara, sekejap rata dengan tanah. Teriakan kepanikan dan ketakutan bersahutan. Hanya beberapa detik, rumah, masjid, sekolah, dan fasilitas umum lainnya hancur, akibat guncangan gempa yang terjadi pada Rabu 18 April 2018, sekitar pukul 13.28 WIB.

Selang beberapa jam kemudian, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis. 


Gempa tersebut tak terlalu besar magnitudenya. Hanya 4,4 Skala Richter dengan episenter koordinat 7,21 LS dan 109,65 BT. Pusat gempa di darat pada jarak 52 kilometer arah utara Kota Kebumen, dengan kedalaman empat kilometer.

Melalui rilisnya, BMKG menyampaikan, dampak gempa yang digambarkan oleh modelling peta tingkat guncangan (shake map) dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada skala intensitas II-III MMI (Modified Mercally Intensity). 

Meski magnitudenya tak besar, namun karena pusat gempa berada di darat dan dangkal, maka dampaknya menjadi dahsyat.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengabarkan, saat kejadian gempa dirasakan oleh banyak orang, dan warga setempat berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.


BMKG Sebut Gempa Banjarnegara Mirip Musibah Yogyakarta 2006
Malamnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, dua orang meninggal dunia dan 21 orang dirawat, karena tertimpa runtuhan bangunan, dan pada hari itu, 2.041 orang dari sekitar 506 KK menginap di pengungsian.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, segera menetapkan status tanggap darurat bencana. "Status tanggap darurat telah diberlakukan selama 14 hari ke depan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana kepada VIVA. ( Sumber :Viva.co.id)





Berita Terkait

Tulis Komentar