Sempat Diprotes Jokowi, Otomotif RI Boleh Masuk Vietnam Lagi

  • Rabu, 18 April 2018 - 05:19:06 WIB | Di Baca : 1429 Kali

SeRiau - Ekspor otomotifIndonesia kembali meramaikan pasar Vietnamlagi setelah sempat terhenti karena kebijakan proteksionisme terkait pembatasan impor yang berlaku sekitar awal Januari lalu.

"Saya senang ekspor produk otomatif Indonesia dapat kembali masuk pasar Vietnam. Produk otomotif merupakan salah satu ekspor terbesar Indonesia ke Vietnam hingga mencapai sekitar US$293 juta pada tahun 2017," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Vietnam Pham Bihn Mihn, Selasa (17/4).

Sekitar akhir 2017, pemerintah Vietnam mengeluarkan aturan 116/2017 soal pembatasan impor otomotif. Kebijakan tersebut menetapkan standar dan persyaratan kendaraan yang akan diimpor Vietnam. 

Aturan yang mulai berlaku awal Januari 2018 itu membuat ekspor otomotif Indonesia ke negara di Asia Tenggara itu sempat terhenti.

Presiden Joko Widodo bahkan sempat menyampaikan protesnya terkait kebijakan proteksionis itu secara langsung kepada Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc di sela KTT ASEAN-India di New Delhi, sekitar akhir Januari lalu.

Jokowi mengatakan kebijakan itu bisa mengganggu prospek kerja sama perdagangan kedua negara, yang dalam tiga tahun terakhir terus meningkat. 

Melalui pernyataan Kemlu yang didapat CNNIndonesia.com, dalam pertemuan itu Retno dan Pham juga sepakat mengembangkan target kerja sama kedua negara untuk periode 2019-2023. Sejumlah kerja sama yang diusulkan Retno untuk diperkuat adalah dalam sektor industri pertahanan strategis, aquaculture, pariwisata kemaritiman, energi terbarukan, dan industri kreatif.

"Saya mengharapkan rencana aksi baru dapat diselesaikan pada tahun 2018, dan memasukan peluang-peluang baru, guna lebih memperkokoh sekaligus memperluas kerja sama bilateral Indonesia-Vietnam," kata Retno.

Retno mengatakan kerja sama bilateral antara Jakarta dan Hanoi terus berkembang pesat dari tahun ke tahun, terutama setelah keduanya menyepakati perjanjian kemitraan strategis pada 2013. Di bidang ekonomi saja, paparnya, perdagangan kedua negara di 2017 terus meningkat sebesar 8,64 persen dari tahun sebelumnya hingga mencapai US$6,8 miliar.

Selain hubungan dagang, nilai investasi antara kedua negara juga terus tumbuh dari kedua sisi. Pada tahun 2017, kata Retno, investasi Vietnam ke Indonesia meningkat sekitar 300 persen, sedangkan Investasi Indonesia ke Vietnam meningkat sekitar 36 persen pada 2017. 

Dalam pertemuan itu, Retno dan Pham juga sepakat mengenai pentingnya meningkatkan interaksi sektor swasta antara kedua negara. 

Selain isu ekonomi, Retno juga mengajak Pham untuk berfokus memperkuat upaya bersama kedua negara dalam memberantas pencurian ikan sekaligus mendorong tata kelola perikanan yang berkelanjutan.

Kedua menlu juga sempat membahas perundingan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia-Vietnam. Hingga November 2017, Retno mengatakan kedua negara telah menggelar 10 pertemuan teknis perundingan batas ZEE. "Finalisasi batas ZEE sangat penting karena akan membawa manfaat dan kepastian bagi kedua negara," kata Retno.

 

sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar