Demokrat Kemungkinan Sodorkan Nama AHY untuk Dampingi Jokowi

  • Jumat, 06 April 2018 - 08:49:17 WIB | Di Baca : 1265 Kali

SeRiau - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin menilai bila Partai Demokrat bergabung dengan Jokowi, dipastikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum dan ayah akan turut serta mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi di Pilpres 2019.
Meskipun, keputusan akhir tetap di tangan Jokowidalam menentukan siapa sosok yang pas untuk mendampinginya.

"Tentu dan pasti akan mendorong AHY untuk jadi Cawpresnya Jokowi. Tapi kan cawapres Jokowi, ada dikantong Jokowi dan partai pendukungnya," ujar Ujang saat dihubungi Okezone, Jumat (6/4/2019).

Menurut Ujang, adalah sesuatu yang wajar bila SBY turut menawarkan AHY kepada Jokowi dan partai pendukungnya. Pasalnya, parpol lainnnya juga seakan sedang berkompetisi agar tokoh yang diajukannya dipilih Jokowi sebagai calon wakil presiden.

"Dan itu juga akan dilakukan semua partai politik pendukung Jokowi untuk menyorongkan nama cawapresnya masing-masing," ucap Ujang.

Sebelumnya Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy mengaku sempat berbincang banyak dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Sudhoyono (SBY) di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Romy mengaku, selama dua jam Ia berbincang dengan mantan presiden Indonesia itu membahas soal perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dalam perbincangan itu, Romy mengaku mengajak SBY untuk masuk dalam koalisi pemerintah (Jokowi) kedepan. Denganbergabungnya Demokrat, Romy meyakini akan menambah kekuatan Jokowi.

"Ajakan itu saya sampaikan dan saya menghargai sikap-sikap politik pak SBY kalo nantipun pada akhirnya merapat kepada pak Jokowi tentu akan menjadi tambahan kekuatan karena pada tahun 2014 partai demokrat abstain tidak bersikap," kata Romy di Ruang Rapat Fraksi PPP, DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 4 Maret 2018.

Pernyataan Romi itu langsung dibantah oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. Hinca mengatakan pernyataan Romi itu merupakan tafsir yang dilakukan Romi saat mengobrol dengan SBY dalam acara kampanye akbar pasangan cagub-cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak.

"Kemudian (SBY) tampil lah di atas dan salah satunya bertemu Romi, ketua umum PPP terus ngobrol. Nah apakah kemudian seperti yang disampaikan Romi itu? Romi nafsirin tuh, kegeeran lah dia, itu tafsir tunggal sendiri. Saya sudah komunikasi dengan ketua umum enggak kayak gitu," jelas Hinca.

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan Partai Demokrat sampai saat ini belum akan mengumumkan apalagi memutuskan dukungan untuk Pilpres 2019 nanti.

"Belum ada koreksi terhadap posisi itu, Rapimnas itu pimpinan seluruh Indonesia dan keputusan kita adalah kami akan mengumumkan atau memutuskannya tidak sekarang, akan ada waktunya yang tepat," tukas Hinca.

 

sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar