Kelangkaan Premium Dituding Akal-akalan Pertamina Naikkan Harga

  • Selasa, 03 April 2018 - 15:30:47 WIB | Di Baca : 1404 Kali

SeRiau - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menilai kelangkaan bahan bakar jenis Premium yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sebagai strategi PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga jualnya. Saat ini Premium dibanderol seharga Rp6.550 per liter.

Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin mengatakan, kelangkaan BBM jenis Premium maupun Solar bukanlah strategi Pertamina kurangi pasokan dan bukan juga keinginan menghilangkan secara perlahan bensin tersebut.

"Kelangkaan ini untuk mencari posisi tawar baru Pertamina agar Premium dinaikkan harganya," tegasnya, di Kantor KPBB, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dia melanjutkan, berulang kali Pertamina sampaikan ada keuntungan yang berkurang, karena tidak ada kenaikan harga Premium, sementara harga minyak mentah terus naik. Padahal, bila melihat harga jual sekarang, keuntungan Pertamina sudah sangat besar.

"Klaim Pertamina MOPS Premium Rp5.200 per liter dengan harga di SPBU menjadi Rp6.550. Tapi harus tau spesifikasi bensin ini ternyata masih di bawah EURO I. Artinya kalau dikonversi harga itu di level Rp4.600, dari situ ada selisih Rp600 untungnya," tuturnya.

Sebagai informasi, terjadi kelangkaan Premium di sejumlah SPBU di Kota Bekasi. Staf SPBU Margahayu Munawaroh mengatakan, kelangkaan Premium terjadi sejak Maret 2018, akibat pengiriman yang kini dijadwalkan oleh pihak Pertamina. Sejak itu, setiap kali SPBU mengajukan permintaan bahan bakar Premium, Pertamina tidak pernah langsung mengirimkan.

"SPBU kami dapat menjual Premium hanya pada Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu, sesuai jadwal pengiriman. Dari Pertamina memang tidak langsung diberikan. Nanti setelah dua hari sekali, barulah dikirim 8.000 kl premium," tuturnya.

sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar