Gubri Berkomitmen Tingkatkan Infrastruktur Menjawab Keluhan Rakyat

SeRiau - Pada masa kepemimpinan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman ini perlahan namun terlihat menampakkan hasil pembangunan yang dicapainya. Bahkan permasalahan masa silam juga bisa tuntas dimasa Gubernur sekarang.Seperti misalnya penyelesaian pelunasan hutang Stadion Utama baru bisa selesai pada masa Gubernur Andi Rachman, kelanjutan pembangunan jembatan Siak IV yang lama terbengkalai.

Kemudian Pembangunan jembatan yang selama ini juga terbengkalai di daerah, pembukaan akses baru jalan yang memudahkan masyarakat seperti jalan lintas Okura - Perawang dan jalur baru Rokan IV Koto - Rao Sumatra Barat. Banyak akses lain yang selama ini terisolir, dan baru dimasa Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman akses tersebut bisa dibuka.

"Alhamdulillah Terima kasih pak Gubernur sudah membuka daerah kami yang terisolir ini, sudah lama kami impikan ada jembatan dan ini baru terwujud," Demikian ungkapan tokoh masyarakat di Pangean Yahya saat Gubernur meresmikan jembatan yang menghubungkan antara Pangean daratan dengan seberang 2017 lalu.

Masyarakat sangat bangga dengan pembangunan sejumlah infrastruktur yang dibangun dimasa kepemimpinan Andi Rachman sapaan akrabnya Gubernur. Karena dari beberapa pembangunan jembatan membuka akses baru dari keterisoliran. Sebagaimana tujuan Gubernur sendiri membangun untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan ekonomi serta pendidikan. Maka infrastruktur sangat penting.

"Selama ini tidak pernah mobil masuk ke daerah kami, sekarang setelah ada jembatan akhirnya bisa mobil masuk ke Desa kami,"ujar Yahya warga Pangean tersebut.

Tidak hanya warga Pangean yang bahagia dengan dibangunnya infrastruktur baru oleh Gubernur Riau, warga Kunto Darussalam Rokan Hulu juga merasakan hal yang sama, jembatan yang terletak tidak jauh dari pasar Kota Lama Kecamatan Kunto Darussalam diresmikan Gubernur dibangun menggunakan APBD Riau.

"Kami bersyukur pak Gubernur peduli dan perhatian dengan infrastruktur di daerah kami, "ujar Joni warga Kota Lama Kunto Darussalam. Perjuangan Gubernur membuka akses baru juga terlihat, saat Gubernur membuka akses jalan yang menghubungkan antara Rokan IV Koto Rohul dengan Pasaran Sumatra Barat.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah ini tentu disambut suka cita oleh masyarakat yang berada diperbatasan Riau - Sumbar itu. Karena selama ini mereka tidak pernah merasakan pembangunan.

"Makasih pak Gubernur selalu diberi kesehatan dan terus membangun pak, kami sangat bahagia dibangun jembatan dan jalan yang bisa membuka akses kami mudah ke Sumbar dan ibukota Kabupaten kami, "ujar Usman warga Rokan IV Koto Rokan Hulu.

Gubernur memang Komit dalam membuka akses dari keterisoliran, bahkan untuk jalan menuju lokasi yang terisolir selama ini dan menjadi daerah tujuan wisata Bono juga menjadi perhatian Gubernur. Jembatan yang sudah dibangun Pemerintah Provinsi Riau pada masa Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachmad dan jajarannya sudah membangun 51 Unit Jembatan dalam kurun waktu empat tahun terakhir, periode 2014 hingga 2017. Anggaran yang digelontorkan juga tidak sedikit. Mencapai Rp577,92 miliar untuk membangun 6.245 meter jembatan tadi. Gubernur mengatakan realisasi pembangunan jembatan tersebut merupakan bentuk komitmen penting pihaknya dalam menyambung konektivitas antara daerah.

"Peran jembatan ini sangat vital dalam mempercepat mobilisasi barang dan jasa," ujar gubernur. Selain itu, keberadaan jembatan juga memiliki multiplier effect yang baik untuk pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.

Jembatan yang dibangun Pemprov Riau tersebut memiliki bermacam tipe mulai dari Kelas A, Kelas B dan jembatan gantung. Dari 51 jembatan tersebut, sebagian besarnya sudah berfungsi. Sebagian lagi belum berfungsi karena masih dalam tahap konstruksi. Misalnya jembatan Siak IV yang masih dalam tahap penyambungan bagian tengahnya. Atau ada jembatan lain di daerah yang belum bisa berfungsi karena jalan kabupaten di seberang belum tuntas pengerjaannya.

Selain itu, dari data yang dirangkum dapat terlihat upaya Pemprov Riau melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah. "Dari data ini bisa kita lihat kalau Pemprov Riau sudah bangun jembatan yang lebih panjang dari jembatan Suramadu. Kalau Suramadu panjangnya 5.438 meter. Kita sudah bangun jembatan 6.245 meter. Lebih panjang kan?," kelakar gubernur.

Adapun rincian jembatan yang dibangun Pemprov Riau yakni sepanjang 2013 hingga 2015 ada 20 unit jembatan yang dibangun Pemprov Riau yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Yakni delapan unit di Kampar. Kemudian empat unit di Pekanbaru, tiga di Rokan Hulu, dua di Kuansing, dua di Pelalawan dan satu di Siak. Dengan kata lain, sepanjang tahun tersebut ada 2.291 meter jembatan yang telah dibangun Pemprov Riau.

Sementara pada 2016, Pemprov Riau juga membangun 15 unit jembatan dengan menghabiskan anggaran Rp171,963 miliar. Jembatan tersebut tersebar di tujuh kabupaten dan kota yakni Rokan Hulu dan Kampar masing masing empat unit.

Kemudian Kuansing dan Pekanbaru masing masing dua unit. Sementara Siak, Pelalawan dan Indragiri Hilir masing masing satu unit jembatan. Total panjang jembatan yang dibangun Pemprov Riau pada 2016 ini yakni 1.680 meter. Kemudian pada 2017, Pemprov Riau juga membangun 16 unit jembatan sepanjang 2.274 meter. Pembangunan ini menguras anggaran sekitar Rp 207,093 miliar. Belasan jembatan ini dibangun dengan rincian lima unit masing masing di Kampar dan Indragiri Hilir. Kemudian tiga unit di Rokan Hulu, dua unit di Pekanbaru dan satu unit di Kuantan Singingi.

 

Pembangunan Jalan

Pembangunan Infrastruktur di Riau tahun 2017 sesuai hasil yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah membangun atau peningkatan jalan sepanjang 148,8 Kilometer Jalan milik Provinsi. Sehingga pada tahun 2017 jumlah kondisi jalan Baik meningkat dari 2016 lalu yakni sepanjang 1.406,63 Kilometer, kemudian kondisi sedang 576,51 Kilometer, Rusak ringan 401,50 kilometer dan Rusak berat 648,68 kilometer.

Bila dibandingkan tahun Tahun 2016 lalu kondisi Baik hanya 1.330,97 kilometer dan sedang 582,14 kilometer, Rusak ringan 410,98 kilometer dan rusak berat 709,23 kilometer. Sementara untuk peningkatan dan pembangunan jalan yang dilakukan sejak 2014 lalu hingga 2017, dimana sudah terbangun sepanjang 665,73 Kilometer Jalan milik Provinsi.

Dimana tahun 2014 dibangun sepanjang 229,02 kilometer kemudian tahun 2015 sepanjang 229,99 kilometer, tahun 2016 sepanjang 163,99 kilometer, selanjutnya Tahun 2017 sepanjang 148,80 kilometer. Untuk anggaran yang digelontorkan sendiri mulai tahun 2014 dengan anggaran Rp652, 6 Miliar, tahun 2015 anggaran Rp1,26 Triliun, tahun 2016 anggaran Rp844, 7 Miliar dan 2017 anggaran Rp838, 8 Miliar.

"Untuk tahun 2018 kita masih Komit dalam pembangunan infrastruktur jalan. Memang tidak bisa kita lakukan sekaligus karena pembangunan jalan ini butuh anggaran besar, "ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam refleksi akhir Tahun 2017. Menurut Andi Rachman selain pembangunan jalan yang akan terus dilakukan secara kontiniu juga pemeliharaan agar tidak mudah rusak juga harus menjadi perhatian kedepan.

Karena banyak dan panjang jalan yang dibangun, namun hanya bertahan sebentar karena kenderaan bertonase berat selalu melewati jalan tersebut. "Maka dari itu, kami sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan kita berharap ada solusi masalah ini, "ujar Andi.

Dalam satu kesempatan beberapa waktu lalu, Andi bahkan menyebut harus ada aturan di daerah yang mengatur aktifitas kenderaan bertonase berat, bagaimana untuk berkontribusi membantu daerah dalam pembangunan infrastruktur jalan.

"Nanti akan dibicarakan bagaimana Tekhnis pelaksanaan di lapangan, yang jelas harus berkontribusi kepada daerah. Sehingga kenderaan angkutan berat non BM juga harus ditindak, "ujar Andi.(adv)



Berita Terkait

Tulis Komentar