Seken Murah: Mobil Tahun 2012 Ini di Pasaran Cuma Rp30 Juta

  • Kamis, 01 Maret 2018 - 12:29:17 WIB | Di Baca : 118133 Kali

SeRiau – Belakangan populasi mobil China di Indonesia kian bertambah banyak. Musababnya datang setelah banyak pabrikan baru yang mulai menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air.

Tetapi yang patut dicermati adalah, meski sudah mulai membanjiri jalanan, bagaimana dengan harga jualnya di pasaran mobil bekas? Berapa depresiasinya?

Menurut divisi litbang situs jual beli mobil Carmudi, populasi mobil China di pasaran kendaraan bekas masih terbilang kecil. Data menyebut, merek dan model mobil China yang paling turun nilai jual kembalinya adalah Geely MK2.

Dari hitungan nilai depresiasi yang dilakukan, ditemukan bahwa mobil tersebut mengalami depresiasi sebesar 71,1 persen. Hal itu dilihat dari harga jual saat mobil itu dalam kondisi baru, dahulu di tahun 2012 Geely MK2 dijual seharga Rp135 juta. Sementara di pasaran mobil bekas saat ini, harga mobil berkapasitas 1.5 liter tersebut hanya dijual Rp39 juta.

“Kalau kaya Geely dan lainnya kita pernah (jual), tapi memang juga purna jualnya parah, mobil Malaysia (Proton) juga parah harganya, Korea juga, mobil-mobil Jepang lah yang masih bagus,” ujar Ketua Ikatan Pedagang Mobil Bekas Jakarta (IPMJ), Ahmad Fadillah.

Sementara menempati posisi kedua mobil China yang punya nilai depresiasi buruk adalah Chery QQ varian GX lansiran 2006. Karena nilai depresiasinya 60,6 persen. Lalu ketiga ada Geely Panda lansiran 2011, dengan nilai jual kembali 31,5 persen.

Bagaimana Wuling?

Salah satu jenama yang masuk radar adalah Wuling. Tentu banyak pihak yang penasaran dengan depresiasi nilai jual kembalinya di pasar mobil bekas, seperti model Wuling Confero S. Ternyata dari data yang diteliti, depresiasi Wuling Confero S masih rendah, yaitu 0,5 persen.

“Animo bagus karena harganya juga terjangkau, murah, mungkin melihat dari beberapa gebrakannya lalu begitu mulai keluar, pabrik langsung berdiri, dan showroom-showroom banyak," ungkap Ahmad lagi.

Sementara itu menurut Managing Director Carmudi, Stefano Kirihettige Perera, fenomena masuknya pemain baru dari China di industri otomotif nasional menjadi sesuatu yang menarik. "Bagaimana strategi mereka dan hal yang terkait dengan tren otomotif di Indonesia, patut mendapatkan perhatian bagi kalangan online classified seperti kami,” kata dia.

 

 

sumber VIVA.co.id
 





Berita Terkait

Tulis Komentar