Gas Rumah Tangga Berikan Kemudahan Energi Masyarakat Pekanbaru

SeRiau -  Ketergantuangan bahan bakar dewasa ini terus mengalami meningkat. Hal tersebut seimbang dengan pertumbuhan penduduk serta perkembangan suatu daerah. Sebagai kota besar, Pekanbaru juga mengalami peningkatan kosumsi bahan bakar minyak (BBM), terkhusus untuk aktifitas sehari-hari masyarakat. Tinggi kebutuhan tersebut tidak dibarengi dengan kuota BBM dari pusat, khususnya untuk gas yang banyak yang kurang.

Sadar dengan ancaman kelangkaan dan ketergantungan pada gas tabung, Pemko Pekanbaru melakukan trobosan jaringan gas atau biasa disebut City Gas (CG) untuk dapat hadir di Kota Pekanbaru. Cita-cita tersebut terwujud dengan baik setelah  trobosan Pekanbaru ini seiring sejalan dengan program Kementrian ESDM, yang akhirnya menempatkan Pekanbaru menjadi salah satu kota penerima jaringan gas (Jargas) tersebut. Hasilnya, sejak beroperasi Oktober 2016, sudah 3.713 KK yang teraliri jargas tersebut, tepatnya di Kecamatan Lima Puluh.

Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT saat menguji memasak telur menggunakan gas jaringan di salah satu rumah warga di Kecamatan Sail, beberapa waktu lalu.

Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT saat menguji memasak telur menggunakan gas jaringan di salah satu rumah warga di Kecamatan Sail, beberapa waktu lalu.

Namun tidak hanya dilokasi tersebut, tahun 2018 mengupayakan tambahan 10.000 jaringan ke rumah yang sudah bisa menikmati jargas yang diupayakan masuk di Kecamatan Senapelan, Sukajadi dan Marpoyan Damai. Gagasan Pemko Pekanbaru yang terwujud bersamaan dengan program Kemen ESDM tersebut terbukti mampu mengantisipasi kebutuhan gas rumah tangga yang belakangan ini mengalami kelangkaan akibat minimnya pasokan gas. Keberhasilan mengurangi ketergantungan gas tabung ini benar-benar dirasakan masyarakat Pekanbaru yang rumahnya sudah dialiri jargas.

Berdasarkan pengakuan pengguna Jargas, selain aman, Jargas juga lebih hemat dibandingakn gas tabung. Ditambah lagi, tidak ada kata langka atau kehabisan gas mengingat gas terus teraliri melalui pipanya. Tidak hanya itu, berdasarkan penuturan Anisha (34) salah serang ibu rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Sail, secara ekonomi lebih murah dan mengurangi beban kebutuhan seahari-hari. “Lebih murah pastinya, dan untungnya lebih mudah didapat karena tidak perlu keluar atau bahkan mengantri di pangkalan gas. Ini lebih efesien tentunya dengan adanya jargas,” terangnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut bersama Dirut PT SPP Heri Susanto foto bersama warga penerima Jargas di Kelurahan Saik, beberapa waktu lalu.

Plt Walikota Pekanbaru, H Ayat Cahyadi Ssi menyebutkan jika gagasan pembangunan Jargas ini sudah tertuang dalam rencana City Gas milik Pemko Pekanbaru yang pada saat ini mengusung Pekanbaru Smart City Madani. Karena menurut Ayat Cahyadi, Smart City yang dikosepkan harus didukung oleh Smart People (masyarakat yang pintar). Smart People juga memunjang Smart Economy, dan salah satunya adalah kemudahan mendapatkan energi.

Sebagai contoh, Plt Walikota Pekanbaru, H Ayat Cahyadi SSi ini sempat melihat langsung keberhasilan jargas di Prabumulih dan itu dimulai dari dukungan masyarkat serta pemerintah. Ayat juga berharap melalui city gas ini masyarakat bisa mengakses energi dengan lebih mudah, lebih murah, dan lebih cerdas. Disamping itu, dengan kapasitas yang besar, City Gas juga diharapkan akan mendorong tumbuh kembangnya Industri Rumah Tangga.

Plt Walikota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi

Hal tersebut diaminkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindutrian (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut. Dia juga membenarkan, jika program ini adalah terobosan Pemko Pekanbaru menuju Smartcity dengan konsep Smart Energy dan Smart Economy.  "Jauh sebelum adanya program pemerintah pusat, Pemko Pekanbaru sudah terlebih dahulu merancangnya. Karena memang di Pekanbaru sendiri tepatnya diwilayah Kecamatan Tenayan Raya ada potensi gas yang dapat dimanfaatkan untuk dialirkan ke rumah tangga," ungkapnya.

Ingot juga menuturkan, ada keunggulan city gas dibanding gas tabung. Diantaranya adalah penggunaan yang mudah, persediannya melimpah dan hemat. "Sekarang tidak perlu takut, tinggal dinyalakan saja, mudah. Pipanya aman dan untuk jaringan sampai ke dapur sudah dirancang langsung oleh ahlinya dari pertagas. Usai dipasang, gunakan dan bayar sesuai dengan yang digunakan. Kalau dihitung-hitung, rata-rata kisaran Rp 50 – Rp 60 ribu per bulan. Hemat bukan?" ujarnya.(Adv/Kominfo)



Berita Terkait

Tulis Komentar