Jakarta, SeRiau- 4 pria kembali ditangkap Densus 88 Antiteror dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait kelompok teroris. Satu di antaranya memiliki kemampuan membuat senjata rakitan.

"Kemarin ada empat penangkapan terkait penembakan terhadap dua polisi di Kota Bima pada 11 September (2017) lalu," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2017).

Martinus mengatakan keempat pria tersebut berinisial RJ, AM BA dan SR. SR adalah pembuat senjata api rakitan asal Kabupaten Dompu, NTB. " Keterlibatan SR, pembuat senjata asal Dompu," imbuh Martinus.

Dengan ditangkapnya 4 pria ini, total terduga teroris yang ditangkap aparat sejak Senin (30/10) hingga Rabu (1/11) di Ambalawi, Kabupaten Bima berjumlah 11 orang. Dua diantaranya tewas dalam baku tembak dengan polisi.

"9 orang ini akan dibawa ke Jakarta hari ini untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam karena mengingat bahwa kelompok sembilan orang ini, sebelas orang ini (termasuk 2 terduga teroris yang meninggal) terkait Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso," jelas Martinus.

Diketahui usai Pimpinan MIT Santoso alias Abu Wardah tewas, ada 7 orang pengikutnya yang hingga kini masih dicari aparat. Pemeriksaan para terduga teroris Bima di Jakarta salah satunya untuk mengorek informasi seputar 7 DPO anak buah Santoso.

"Masih ada 7 pelaku yang masih dicari dan masuk DPO. Apakah ke sembilan atau ke sebelas orang ini pernah ke Poso atau tidak, ini perlu pemeriksaan lebih dalam," ujar Martinus.

(Sumber : Detiknews.com)