MENU TUTUP

Gunung Marapi 2 Kali Meletus, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km

Senin, 05 Juni 2017 | 22:51:20 WIB | Di Baca : 882 Kali
Gunung Marapi 2 Kali Meletus, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km
Padang, SeRiau- Gunung Marapi Sumatera Barat hari ini dua kali meletus dan menyemburkan abu vulkanis hingga 700 meter dari puncak. Dilarang ada aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang disampaikan kepada Posko BNPB disebutkan, letusan pertama terjadi pukul 10.01 WIB, kolom abu tebal dengan tekanan sedang mengepul mencapai ketinggian 300 meter. Letusan kedua pada pukul 10.22 WIB mencapai ketinggian 700 meter dari puncak. “Tidak terdengar suara gemuruh dan dentuman dari Pos Marapi di Kota Bukittinggi yang berjarak 14 km di barat laut puncak,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6/2017). Erupsi ini termasuk tipe vulkanian kecil berupa lontaran bom vulkanik yang menyebar sekitar kawah, juga disertai kepulan abu hitam tebal yang menyebar sesuai arah angin. Erupsi ini merupakan ciri khas G. Marapi yang jarang disertai awan panas dan letusan berlangsung dalam waktu singkat. Hujan abu tipis terjadi di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Letusan yang terjadi adalah wajar karena status Waspada. Tidak ada peningkatan status gunungapi. Statusnya gunung dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut itu masih waspada (level II) sejak 3.  Agustus 2011 hingga sekarang PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 Km dari kawah atau puncak. Hingga saat ini tidak ada pengungsian. Permukiman masyarakat berada di luar dari radius 3 km sehingga kondisinya aman yang tidak perlu mengungsi. Kondisi Gunung Marapi tetap tenang pasca letusan tadi. Tidak terlihat adanya kenaikan aktivitas vulkanik. BPBD Kabupaten Solok dan BPBD Tanah Datar terus berkoordinasi dengan aparat setempat sekaligus mengambil upaya antisipasi. BPBD melakukan pemantauan dampak letusan khususnya sebaran abu vulkanik. Bagi masyarakat sekitar G. Marapi letusan dan hujan abu ini adalah berkah karena menyuburkan lahan pertaniannya. Apalagi daerah di sekitar G. Marapi adalah sentral produksi sayur-sayuran bagi Sumatera Barat dan sekitarnya. Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. PVMBG akan menyampaikan peringatan dini lebih lanjut jika kondisi aktivitas gunung meningkat dan membahayakan. (Sumber : Okezone.com)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kirim 3 Cabang ke FLS2N Seleksi Tingkat Nasional, Ini Target Kepala SMAN 13 Pekanbaru

2

Sekdisdik Riau Puji Penampilan Juara 1 FLS2N SMA. Ini Nama Pemenang Lomba

3

Lunasi Utang Obligasi Dollar AS, PGN Tunjukan Pengelolaan Kinerja yang Sehat dan Berkelanjutan

4

DLH Rohil Laksanakan Kick Off dan Konsultasi Publik l KLHS RPJMD Tahun 2025-2029

5

Ciptakan SDM Unggul, Edi Haryono Harapkan Tamatan SMK Akbar Kerja Sambil Kuliah