Kemlu Terus Berupaya Bebaskan 7 WNI yang Disandera Abu Sayyaf
Jakarta, SeRiau-
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus berupaya membebaskan tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf dalam penculikan selama Desember 2016-Januari 2017. Kemlu mengaku aktif berkoordinasi dengan sumber Konsulat Indonesia di Davao.
"Kita terus melakukan komunikasi dengan pihak otoritas di Filipina maupun sumber lain konsulat Indonesia di Davao. Kita selalu aktif mencari informasi mengenai kondisi dari para sandera. Memang para Sandera ini berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain," ujar juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2017).
Arrmanatha mengatakan pihaknya intensif menjalin komunikasi dengan pemerintah Filipina. Ia menyebut keselamatan WNI yang disandera menjadi prioritas utama.
"Kita juga selalu mengingatkan kepada otoritas setempat. Apabila operasi dilakukan di sekitar sandera. Kita melakukan komunikasi yang cukup erat dengan pihak setempat. Yang paling penting sekarang adalah keselamatan sandera WNI yang masih berada di sana," katanya.
Sebelumnya diberitakan, ketujuh WNI tersebut diculik dari 3 kejadian di waktu yang berbeda. Penculikan itu dilakukan di perairan Sabah, Malaysia.
1. Penculikan di perairan Sabah, Malaysia, pada Desember 2016. Terdapat 2 ABK WNI dari kapal nelayan Malaysia diculik.
2. Penculikan di perairan Sabah, Malaysia, pada Desember 2016. Terdapat 2 ABK WNI dari kapal nelayan Malaysia diculik.
3. Penculikan di perairan Sabah, Malaysia, pada awal Januari 2017. Terdapat 3 ABK WNI dari kapal nelayan Malaysia ( Sumber : Detiknews.com)