Digaji Negara, Sri Mulyani: PNS Jangan Ngerusuhin Masyarakat
Jakarta, SeRiau-
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengharapkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa meningkatkan pelayanannya sebagai birokrat dalam melayani masyarakat. Bukan justru mempersulit, khususnya untuk aktivitas ekonomi dan bisnis masyarakat.
Terlebih dengan alokasi belanja pemerintah yang didapat dari pajak sebagian besar digunakan sebagai belanja operasional pegawai pemerintah. Oleh karena itu, sudah barang tentu uang yang dikumpulkan dari pajak harus mampu bekerja dalam rangka menciptakan perekonomian yang bergerak tumbuh, menciptakan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan.
"Apapun bentuk aktivitasnya, para birokrat harus mampu memikirkan bagaimana melayani masyarakat, jangan ngerusuhin atau mengganggu masyarakat, mengganggu bisnis, mengganggu ekonomi," kata Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Kepegawaian Negara (BKN) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017).
"Tugas anda justru menciptakan agar masyarakat dan kegiatan ekonomi bisnis bisa berjalan secata baik," ungkapnya.
Terlebih dengan adanya teknologi diharapkan mampu dimanfaatkan dengan optimal sebagai upaya memberikan pelayanan, efisiensi, kecepatan, dan akuntabilitas yang lebih baik.
Misalnya saja penerapan metode modul penerimaan negara (MPN) yang menggunakan teknologi dan informasi. Sedangkan dalam kinerja birokrasi, sekarang juga dilakukan berbagai inovasi, memakai e-procurement, e budgetting. Hal ini menambah akuntabilitas dan transparansi pemerintah dalam menjalankan birokrasi.
Dengan adanya e-budgetting misalnya, anggaran pun bisa lebih diefisienkan karena dilakukan melalui proses bidding yang lebih baik, sehingga terjadi penghematan. Penghematan pun pada akhirnya bisa digunakan untuk digunakan sebagai ekspansi perbaikan ekonomi.
"Hasil dari penghematan itu, mereka bisa melakukan kegiatan lain asalkan tujuannya untuk memperbaiki ekonomi Indonesia jadi makin baik, pertumbuhan dan pemerataan makin bagus, kemiskinan menurun, kesempatan kerja muncul. Karena Menteri Keuangan tujuannya tidak hanya kumpulin duit, terus ditaruh di bantal, terus saya tidurin. Tapi bagaimana membuat uang itu bermanfaat untuk menjalankan perekonomian," pungkasnya.
(Sumber : Detiknews.com)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengharapkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa meningkatkan pelayanannya sebagai birokrat dalam melayani masyarakat. Bukan justru mempersulit, khususnya untuk aktivitas ekonomi dan bisnis masyarakat.
Terlebih dengan alokasi belanja pemerintah yang didapat dari pajak sebagian besar digunakan sebagai belanja operasional pegawai pemerintah. Oleh karena itu, sudah barang tentu uang yang dikumpulkan dari pajak harus mampu bekerja dalam rangka menciptakan perekonomian yang bergerak tumbuh, menciptakan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan.
"Apapun bentuk aktivitasnya, para birokrat harus mampu memikirkan bagaimana melayani masyarakat, jangan ngerusuhin atau mengganggu masyarakat, mengganggu bisnis, mengganggu ekonomi," kata Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Kepegawaian Negara (BKN) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017).
"Tugas anda justru menciptakan agar masyarakat dan kegiatan ekonomi bisnis bisa berjalan secata baik," ungkapnya.
Terlebih dengan adanya teknologi diharapkan mampu dimanfaatkan dengan optimal sebagai upaya memberikan pelayanan, efisiensi, kecepatan, dan akuntabilitas yang lebih baik.
Misalnya saja penerapan metode modul penerimaan negara (MPN) yang menggunakan teknologi dan informasi. Sedangkan dalam kinerja birokrasi, sekarang juga dilakukan berbagai inovasi, memakai e-procurement, e budgetting. Hal ini menambah akuntabilitas dan transparansi pemerintah dalam menjalankan birokrasi.
Dengan adanya e-budgetting misalnya, anggaran pun bisa lebih diefisienkan karena dilakukan melalui proses bidding yang lebih baik, sehingga terjadi penghematan. Penghematan pun pada akhirnya bisa digunakan untuk digunakan sebagai ekspansi perbaikan ekonomi.
"Hasil dari penghematan itu, mereka bisa melakukan kegiatan lain asalkan tujuannya untuk memperbaiki ekonomi Indonesia jadi makin baik, pertumbuhan dan pemerataan makin bagus, kemiskinan menurun, kesempatan kerja muncul. Karena Menteri Keuangan tujuannya tidak hanya kumpulin duit, terus ditaruh di bantal, terus saya tidurin. Tapi bagaimana membuat uang itu bermanfaat untuk menjalankan perekonomian," pungkasnya.
(Sumber : Detiknews.com)
