Antara Menahan dan Memaksakan Pipis, Mana yang Lebih Bahaya?
Jakarta , SeRiau-
Daripada kebelet di jalan, banyak orang yang memutuskan untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum bepergian. Padahal mungkin ia tidak sedang ingin buang air kecil.
Menurut pakar, kebiasaan ini sebenarnya tidak sehat. Adalah seorang fisioterapis klinis bernama Diane Wootton yang mengatakan, mereka yang memilih buang air kecil sebelum bepergian berisiko mengalami pelemahan kandung kemih.
"Artinya, kemih Anda takkan terisi dalam jumlah normal (sekitar 200 ml) karena sering dikosongkan. Dan bila ini terjadi secara terus-menerus, maka kemih Anda akan menjadi lemah dari waktu ke waktu," jelasnya kepada Daily Mail.
Ketika kandung kemih melemah, yang terjadi adalah inkontinensia atau beser. "Pasien saya ada yang harus ke kamar kecil 22 kali dalam sehari karena kebiasaan ini," lanjut Wootton.
Menurut wanita yang memang ahli dalam menangani disfungsi usus dan kandung kemih tersebut, pada orang yang sering buang air kecil pun, sebenarnya tak perlu khawatir jika sesekali kebelet di tengah jalan.
Hal ini karena kandung kemih dapat dilatih kembali agar bisa berfungsi dengan normal, dengan cara membuat jarak sejauh mungkin antara kegiatan buang air satu dan berikutnya.
Anda juga bisa menggunakan trik lain untuk mengurangi kebutuhan ke kamar kecil, di antaranya mengurangi konsumsi cairan di siang hari. Selain itu, hindari konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, soda atau alkohol yang dapat mengiritasi kandung kemih.
Di sisi lain, jangan terbiasa menahan buang air kecil terlalu lama. 'Daya tahan' tiap orang untuk urusan yang satu ini memang berbeda-beda, tetapi patokannya adalah mayoritas orang dapat menahan cairan sebanyak 300-400 ml di dalam kandung kemih saat meminum dua liter cairan dalam sehari tanpa terbangun di tengah malam. Sedangkan standar frekuensi ke toilet yang normal adalah 4-10 kali dalam sehari.
Selain buang air kecil yang dipaksakan, Anda juga perlu tahu bahwa buang air besar yang terburu-buru juga dapat memicu tegangan berlebih pada anus, sehingga pembuluh darah mudah membengkak atau yang kemudian disebut sebagai ambeien atau wasir.(Sumber : Detiknews.com)
"Artinya, kemih Anda takkan terisi dalam jumlah normal (sekitar 200 ml) karena sering dikosongkan. Dan bila ini terjadi secara terus-menerus, maka kemih Anda akan menjadi lemah dari waktu ke waktu," jelasnya kepada Daily Mail.
Ketika kandung kemih melemah, yang terjadi adalah inkontinensia atau beser. "Pasien saya ada yang harus ke kamar kecil 22 kali dalam sehari karena kebiasaan ini," lanjut Wootton.
Menurut wanita yang memang ahli dalam menangani disfungsi usus dan kandung kemih tersebut, pada orang yang sering buang air kecil pun, sebenarnya tak perlu khawatir jika sesekali kebelet di tengah jalan.
Hal ini karena kandung kemih dapat dilatih kembali agar bisa berfungsi dengan normal, dengan cara membuat jarak sejauh mungkin antara kegiatan buang air satu dan berikutnya.
Anda juga bisa menggunakan trik lain untuk mengurangi kebutuhan ke kamar kecil, di antaranya mengurangi konsumsi cairan di siang hari. Selain itu, hindari konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, soda atau alkohol yang dapat mengiritasi kandung kemih.
Di sisi lain, jangan terbiasa menahan buang air kecil terlalu lama. 'Daya tahan' tiap orang untuk urusan yang satu ini memang berbeda-beda, tetapi patokannya adalah mayoritas orang dapat menahan cairan sebanyak 300-400 ml di dalam kandung kemih saat meminum dua liter cairan dalam sehari tanpa terbangun di tengah malam. Sedangkan standar frekuensi ke toilet yang normal adalah 4-10 kali dalam sehari.
Selain buang air kecil yang dipaksakan, Anda juga perlu tahu bahwa buang air besar yang terburu-buru juga dapat memicu tegangan berlebih pada anus, sehingga pembuluh darah mudah membengkak atau yang kemudian disebut sebagai ambeien atau wasir.(Sumber : Detiknews.com)
