Demo Irak Memburuk, Jalanan dan Sekolah Tutup
SeRiau - Sejumlah ruas jalan, sekolah, dan perkantoran di selatan Irak terpaksa tutup akibat demonstrasi rusuh masih terus berlangsung pada Selasa (27/11).
Bentrokan antara pedemo anti-pemerintah dan aparat keamanan kembali terjadi di selatan Kota Karbala hari ini. Seorang pemrotes tewas ditembak polisi anti-huru-hara. Polisi dikabarkan menembak langsung ke arah kerumunan massa yang turut melemparkan batu-batuan ke arah kepolisian.
Unjuk rasa yang berlangsung di Diwaniyah, Kut, dan Najaf, bahkan memblokir jalan-jalan protokol dengan membakar ban demi menghalangi pegawai negeri bekerja.
Di Kota Basra, para pedemo menutup gerbang masuk ke ladang minyak Nasiriyah yang memasok 3,6 juta barel ekspor minyak Irak per harinya.
Khawatir kerusuhan terus berlangsung, otoritas Karbala dan sejumlah kota lainnya seperti Babylon dan Najaf memerintahkan seluruh sekolah, terutama sekolah swasta untuk libur selama dua hari mulai besok.
Sementara itu, tak hanya sekolah, pemerintah daerah Nasiriyah juga mengimbau seluruh kantor publik ditutup selama dua hari.
Dilansir AFP, Irak terus porak-poranda akibat demonstrasi yang berlangsung ricuh sejak awal Oktober lalu. Hingga kini, otoritas mencatat sebanyak 350 orang tewas dan 15 ribu orang lainnya terluka selama demonstrasi sporadis itu berlangsung di beberapa wilayah Irak.
Sejak 1 Oktober, ibu kota Irak dan sebagian besar kota di selatan negara itu terus digeruduk aksi demonstrasi. Mereka menyerukan protes atas praktik korupsi di pemerintahan, kurangnya lapangan kerja, dan layanan yang buruk.
Para pemimpin Irak telah mendengarkan tuntutan tersebut. Untuk menenangkan para demonstran, pemerintah Irak menjanjikan akan merekrut lebih banyak pekerja termasuk para penggerak protes, pemilu reformasi, dan perombakan kabinet.
Meski demikian demonstrasi terus berlanjut walau sempat surut selama beberapa hari. Gelombang unjuk rasa kembali terjadi ketika para demonstran merasa para politikus dan pemerintah Irak tak membuat kemajuan sama sekali. (**H)
Sumber: CNN Indonesia