MENU TUTUP

Tanggapi Insiden Pembakaran Alquran, Dubes Todung Mulya Lubis Temui Pemerintah Norwegia

Selasa, 26 November 2019 | 06:35:47 WIB | Di Baca : 1087 Kali
Tanggapi Insiden Pembakaran Alquran, Dubes Todung Mulya Lubis Temui Pemerintah Norwegia

SeRiau - Menyusul insiden pembakaran Alquran yang terjadi di kota Kristiansand, Norwegia oleh kelompok SIAN (Stopp Islamiseringen Av Norge/Stop Islamisasi di Norwegia) pada 16 November 2019, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo pada Senin (25/11) menyampaikan keprihatinan kepada Kementerian Luar Negeri Norwegia.

Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis mengatakan, insiden pembakaran alquran sangat melukai perasaan umat muslim seluruh dunia. Todung meminta Pemerintah Norwegia agar berupaya menghilangkan segala bentuk tindakan yang mengarah ke islamophobia.

Selain itu, KBRI juga meminta pemerintah Norwegia mengusut tuntas kasus pembakaran Alquran. Tujuannya agar memberikan keadilan kepada semua pihak.

"Insiden ini berpotensi menimbulkan konflik dan mencederai nilai-nilai perdamaian yang berdasarkan toleransi dan kebebasan beragama. Kami mendorong kepada Pemerintah Norwegia untuk dapat mengusut insiden tersebut dan memberikan keadilan untuk semua pihak," demikian kata Duta Besar Todung Mulya Lubis, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/11).

KBRI OSLO kata Todung, juga beberapa kali beberapa kali mengadakan kegiatan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan di Norwegia. Selain itu pada bulan Oktober dan November 2019 KBRI Oslo dan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan Dialog Lintas Agama dan Dialog HAM.

"Kami berharap agar merebaknya Islamophoba bisa dihilangkan karena kebebasan beragama adalah hak asasi yang dimiliki semua warga," tambah Todung.

KBRI Oslo juga telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI yang berada di Norwegia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi serta mengikuti imbauan aparat hukum setempat.

"WNI juga diharapkan untuk selalu membawa identitas diri saat bepergian dan menghindari kerumunan yang dirasa mencurigakan dan menghubungi KBRI Oslo dalam keadaan darurat," pungkas Todung. (**H)


Sumber: rmol.id


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

SE Kadisdik Riau Tentang Larangan Perpisahan di Hotel Dinilai Forkom Waktunya Kurang Tepat

2
Ketua TKD: Ini Kemenangan Masyarakat

Prabowo & Gibran Ditetapkan Jadi Presiden Wakil Presiden Terpilih

3

PT Putra Kemasindo di Sidak  Komisi IV,  Di Warnai Adu Mulut

4

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

5

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024