MENU TUTUP

Jokowi Tolak Usulan Perppu Cabut UU KPK Baru, Mahasiswa Bakal Demo Lagi

Selasa, 24 September 2019 | 05:54:29 WIB | Di Baca : 1022 Kali
Jokowi Tolak Usulan Perppu Cabut UU KPK Baru, Mahasiswa Bakal Demo Lagi

SeRiau - Usulan dari massa atas nama 'Aliansi Mahasiswa Indonesia Tuntut Tuntaskan Reformasi' yang meminta dibuatnya peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) setelah revisi UU KPK disetujui DPR ditolak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aliansi mahasiswa itupun bakal kembali menggelar demonstrasi hari ini.

"Kemungkinan iya, besok (24/9) akan ada aksi lagi bareng masyarakat juga," ujar Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dinno Ardiansyah saat dihubungi, Senin (23/9/2019) malam.

Dinno menyebut pihaknya menyayangkan sikap Jokowi yang menolak menerbitkan Perppu. Menurutnya, saat ini UU KPK yang baru masih menjadi perdebatan dan menimbulkan konflik di masyarakat.

"Kita menyayangkan sikap Presiden yang masih kukuh dengan persetujuan awalnya yaitu, menyetujui RUU KPK. Artinya dengan tidak mengeluarkan perppu berarti tetap setuju dengan UU KPK. Sedangkan UU KPK sekarang kan masih konflik, bahkan di tengah masyarakat pun masih menjadi sebuah problematika. Kita sangat menyayangkan sikap presiden, tidak mau memberikan perppu," kata Dinno.

Dinno mengatakan, perppu merupakan bentuk komitmen dari presiden untuk memberantas korupsi. Namun, dengan menolak menerbitkan perppu Jokowi dinilai tidak memiliki komitmen tersebut.

"Karena perppu sebenarnya sebuah komitmen dari presiden, bahwa ingin memperjuangkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Karena pemberantasan korupsi di Indonesia kan merupakan anak kandung dari produk reformasi, artinya dengan menyetujui UU KPK Presiden tidak berkomitmen untuk memperjuangkan pemberantasan korupsi di Indonesia," tuturnya.

Dia mengatakan, mahasiswa akan terus mengawal kerja DPR dan Pemerintah. Salah satu yang dikawal adalah pengesahan RUU oleh DPR.

"Jadi mahasiswa punya komitmen, kita akan selalu mengawal apapun yang dilakukan oleh DPR. Khususnya dalam melakukan kebijakan, dan memutuskan RUU mana yang disahkan oleh DPR. Jadi selama DPR ini masih melakukan kinerjanya, kita akan kawal terus," ujar Dinno.

Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Dheatantra Dimas mengatakan kecewa dengan keputusan Jokowi dan akan kembali menggelar aksi turun ke jalan. Dia menyebut jika RUU yang bermasalah disahkan, hal ini dapat membuat suara mahasiswa tidak akan didengar.

"Kita sangat kecewa dengan sikap pak presiden, karena tidak mempertimbangkan suara mahasiswa. Respon dari aliansi mahasiswa tetap menolak semua RUU yang bermasalah dan akan melakukan aksi dengan gelombang masa yang lebih besar lagi," kata Dimas.

Dimas mengatakan aksi hari ini bakal digelar di gedung DPR. Rencananya aksi dimulai pukul 11.00 WIB.

Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Tuntut Tuntaskan Reformasi mengatakan akan menggelarkan puncak aksi demo di Istana Negara dan DPR pada Selasa (24/9). Aksi di Istana rencananya digelar pagi hari dan di DPR pada sore hari.

"Dua tempat di tanggal 24 September di Istana dan DPR. Dari pagi kami di Istana dan sore itu kami di Senayan," kata Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra, saat jumpa pers, di Tugu Reformasi Trisakti, Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (23/9). (**H)


Sumber: rmol.id


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

TAF Daftarkan Agung Ke PDIP

2

Bahas LKPJ 2023, Ketua DPRD Rohil Singgung Naiknya Angka Kemiskinan

3

BAN-PDM Provinsi Riau Gelar Rakorda Pertama, Sebanyak 2062 Satuan Pendidikan di Akreditasi Tahun Ini

4

SE Kadisdik Riau Tentang Larangan Perpisahan di Hotel Dinilai Forkom Waktunya Kurang Tepat

5

Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile