KARIMUN, SeRiau - Masjid Agung milik pemerintah daerah Kabupaten Karimun dinobatkan sebagai masjid terbaik kelima se Indonesia. Sehingga penghargaan berupa Finasi Masjid Agung Percontohan tingkat nasional itu diterima langsung oleh Pemkab Karimun diwakili Asisten I, M Tang pada 13 Desember kemarin di Jakarta pada.
Kepala Sekretariat Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Karimun, Wahyu Amirullah mengatakan, penilaian sebagai masjid agung percontohan tingkat nasional telah dilaksanakan sejak 2015 lalu oleh Kementerian Agama RI, sehingga mengantarkan Masjid Agung Karimun berada pada urutan kelima se Indonesia.
Sedangkan penilaiannya adalah mencakup bidang imarah tentang kemakmuran, bidang idarah tentang manageman pengelolaan dan li'ayyah tentang pemeliharaan serta perawatan masjid.
Menurut Wahyu, Masjid Agung Kabupaten Karimun unggul di semua bidang dan dari semua sisi. Hanya saja perlu peningkatan dari beberapa item penting, seperti usaha, kerjasama dengan pihak Bank agar tersedianya masin ATM. Disamping itu juga belum memiliki tempat pemulasaraan dan mobil jenazah.
"Tiga poin itu yang belum kita miliki. Sehingga mengantarkan Karimun berada pada posisi kelima. Kalau posisi pertama diraih oleh Masjid Agung Rokan Hulu, kemudian Masjid DR Wahidin Sudiro Husodo Jogja, Masjid Baiturrahman Surabaya, Masjid Agung Banda Aceh. Setelahnya baru kita, Masjid Agung Karimun," ucap Wahyu, di Masjid Agung Karimun, Kamis (15/12).
Mengenai dunia usaha Msjid Agung, Wahyu mengaku saat ini memang ada usha yang dimiliki namun masih berskala kecil. Berbeda dengan Masjid Agung Rokan Hulu yang telah memiliki usaha berupa wisata religi berupa lift, yang penghasilannya per tiga bulan mencapai Rp1,5 Miliar. Selain itu memiliki depot air dan perpusatakaan digital.
"Kalau kita belum bisa tercover semua untuk usaha seperti itu. Apa lagi sekarang bantuan dari pemerintah sudah berubah dan diflotkan ke Kesra berupa belanja langsung, bukan dalam bentuk hibah," katanya.
Diakuinya, untuk tingkat Provinsi Kepri, Masjid Agung Kabupaten Karimun berada pada urutan pertam tentang pengelolaan masjid sejak tahun 2006 silam hingga saat ini. Dengan kata lain belum mampu diungguli oleh masjid-masjid se Kabupaten Kota (*)
