MENU TUTUP

Dastrayani Bibra dan Said Usman Abdullah Putra Pekanbaru Pembawa Perubahan

Jumat, 09 Desember 2016 | 07:19:48 WIB | Di Baca : 1706 Kali
Dastrayani Bibra dan Said Usman Abdullah Putra Pekanbaru Pembawa Perubahan
Pekanbaru, Seriau Drs H Dastrayani Bibra M.Si, merupakan putra asli Kota Pekanbaru yang kini maju sebagai Calon Walikota Pekanbaru periode 2017-2022. Pasangan Dastrayani Bibra adalah H Said Usman Abdullah, yang diusung PDI Perjuangan dan PPP. Pasangan ini mengusung 5 program strategis yang akan dilaksanakan nantinya. Jargon mereka yakni BISA (Bibra-Said). Dastrayani Bibra atau akrab disapa Bang Ide adalah seorang birokrat yang sudah 32 tahun mengabdi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan Said Usman Abdullah merupakan politikus yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Pekanbaru. Said sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Pekanbaru hingga saat ini. Berdasarkan pengalaman masing-masing pasangan ini tersebut, apalagi keduanya keturunan asli Melayu, tentunya mereka banyak mengetahui kebutuhan serta kekurangan yang harus diperbaiki di Kota Bertuah (julukan Kota Pekanbaru) ke depannya.   destrayani-bibra-said-usman-abdullah Dastrayani Bibra juga menjabat Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Pekanbaru. Sebelum memutuskan maju dalam Pilwako Pekanbaru, jabatan terakhir Bang Ide di pemerintahan Kota Pekanbaru adalah Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru. Dastrayani Bibra lahir di Pekanbaru 4 Oktober 1965. Bersama istri Yudiah Vitriani dan dua anaknya Faisal Hady Bibra dan Muhammad Irfan Bibra, mereka tinggal di Jalan Gunung Raya/Purnama Pekanbaru. Masa kecil Bang Ide banyak dihabiskan di Pekanbaru. Bibra kecil menimba ilmu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Pekanbaru, lalu melanjutkan ke SMPN 4 Pekanbaru, kemudian Sekolah Menengah Pemabngunan Pertama (SMPP) 49 Pekanbaru. Ilmu birokrat Bibra didapat dari Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Pekanbaru 1989 silam, kemudian pengalaman di bidang pemerintahan terus bertambah saat mengikuti pendidikan di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta 1995. Ide juga tercatat sebagai Majister Administrasi Kebijakan Publik di Universitas Riau 2008. Karir bibra di pemerintahan dimulai dari pegawai kantor lurah di Kecamatan Pekanbaru Kota, kemudian menjadi hingga menjadi Camat Bukit Raya 2003-2006. Bibra juga pernah menjabat sebagai Kabag Humas Pemko, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, dan terakhir sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan. Sedangkan dalam organisasi, Bibra merupakan mantan manager Persatuan Sepakbola Pekanbaru Sekitarnya (PSPS) Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) sampai sekarang, Wakil Ketua (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Wakil Ketua Persatuan Golf Indonesia (PGI) Ketua Dewan Pembina Forum Peduli Anak Yatim (FPAY) Riau, dan Ketua Pembina Asykar Theking (Organisasi Suporter PSPS). Dastrayani Bibra yang merupakan tokoh muda Melayu di Pekanbaru itu mengatakan sejauh ini dukungan terhadap dirinya baik dari tokoh masyarakat Pekanbaru maupun masyarakat terus bertambah. Sebagai putra asli Melayu dan dibesarkan di Pekanbaru ia dianggap mengenal kota Pekanbaru dan memahami apa yang diinginkan masyarakat. Pasangan Ide-SUA memiliki 5 program strategis yang dilaksanakannya ketika diberi amanah oleh masyarakat nantinya. Program-program tersebut merupakan perbaikan dan perubahan atas kondisi ril Kota Pekanbaru saat ini, yaitu penanggulangan banjir, penanganan sampah, pemerataan pembangunan, bantuan hukum untuk warga, dan meningkatkan perekonomian masyarakat. "Kita harus menyelesaikan persoalan banjir, menjaga kebersihan di Pekanbaru terutama menanggulangi persoalan sampah yang sampai hari ini masih saja kita jumpai. Setelah itu terus memberikan pemerataan terhadap infrastruktur terutama jalan. Memperbaiki ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan dan memberikan warga bantuan hukum," ungkapnya. Tentunya dengan hadirnya 5 program strategis yang dicanangkan ni, Ide mengharapkan persoalan Pekanbaru bisa terakomodir. "Tentunya Pekanbaru menuju lebih baik dan ada perubahan," ungkapnya. Sedangkan Said Usman Abdullah menyebutkan, persoalan banjir di Kota Pekanbaru sudah tidak wajar. Katanya jalanan di Kota Pekanbaru akan berubah menjadi seperti anak sungai dalam waktu seketika saat diguyur hujan lebat. Bahkan Kecamatan Tampan yang disebut-sebut daerah yang memiliki dataran tinggi bisa tenggelam dan kondisi air sangat dalam. ''Pekanbaru sudah tanggap darurat soal banjir, dan ini harus menjadi prioritas utama jika saya duduk nanti. Tidak bisa ditunggu lagi, harus diatasi segera,'' kata Said. 15400917_1218550478229970_5513673148902430460_n Pasangan nomor urut 5 ini, juga berjanji akan mengembalikan marwah Pekanbaru Kota Bertuah. Sebagai orang asli kota Pekanbaru, mereka tidak akan berkhianat terhadap daerahnya sendiri. "Jangan khawatir kalau sudah terpilih susah berjumpa, insya Allah tidak," kata Dastrayani Bibra. Pasangan ini berjanji akan memaksimalkan aspirasi masyarakat sebagai acuan dalam pembangunan. Sebab, sebagai orang asli dari daerah Kota Pekanbaru, mereka mengaku lebih memahami karakter orang Pekanbaru dan tahu betul apa yang diperlukan masyarakat Kota Pekanbaru. Maka dari itu, mereka berjuang untuk maju dan menang, meskipun langkah awal mereka sudah ada upaya penghadangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. "Untuk mendapatkan nomor 5 ini cukup sulit, kita sudah bersama-sama berjuang. Akibatnya kita terlambat 3 minggu dari yang lain untuk ditetapkan sebagai pasangan calon. Tapi tak mengapa, kita ambil hikmahnya saja. Banyak berhubungan dengan nomor 5 ini, kami disahkan sebagai calon pada tanggal 5 November 2016 lalu setelah sidang sengketa di Panwaslu. Angka 5 sepertinya memang disediakan untuk kami," jelas Said Usman Abdullah dalam sambutannya. Dikatakan Said, pasangan BISA (Bibra-Said) ini merupakan pasangan yang sangat ideal dan kolaborasi yang sangat baik. Dimana, Bibra merupakan birokrat tulen dari Kota Pekanbaru, sementara Said merupakan politisi yang sudah berpengalaman lebih kurang 15 tahun di legislatif Kota Pekanbaru dan menjadi Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurut Politisi PPP ini lagi, persoalan banjir ini merupakan program utama pasangan nomor urut 5 Dastrayani Bibra-Said Usman Abdullah (BISA) terutama mengatasi persoalan banjir di Pekanbaru. ''Untuk mengatasinya kita siap datangkan tenaga ahli dari Belanda dan Singapura. Yang jelas jika kita direstui masyarakat duduk menjadi Walikota dan Wakil Walikota, persoalan banjir tidak menjadi persoalan berkepanjangan bagi warga Pekanbaru dan komitmen teratasi. Selain itu, kita juga punya program prioritas lainnya yakni peningkatan ekonomi kerakyatan, peningkatan pendidikan yang merata di seluruh kelurahan dan kecamatan. Artinya kita lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat,'' tuturnya. Sebagai orang asli Kota Pekanbaru, Bibra-Said memang pasangan yang sangat tahu seluk beluk Kota Bertuah ini. Mengerti karakter masyarakatnya, mengerti sejarah, dan mengerti tentang kondisi lapangan. "Marwah kami sebagai orang tempatan, momen yang harus dimanfaatkan. Munculnya kami karena kami mengerti karakter, mengerti tempat. Kami akan bersungguh-sungguh tak mungkin mengkhianati kota tempat kelahiran kami ini. Kami akan mengembalikan kota Pekanbaru menjadi Kota Bertuah," pungkasnya (Can/ mc-pkb)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Ciptakan SDM Unggul, Edi Haryono Harapkan Tamatan SMK Akbar Kerja Sambil Kuliah

2

DPP PAN Beri Rekomendasi Ke Ade Hartati Untuk Pilwako Pekanbari

3

Siswa SMAN 7 Pekanbaru Peraih Juara di FLS2N dan Pra OSN Mendapat Apresiasi dari Sekolah

4

562 Siswa SMK Keuangan Pekanbaru Diserahkan ke Orangtua. Ini Pesan Ketua Yayasan

5

Tim Opsnal Polsek Dumai Timur Bekuk Pelaku Penggelapan Sepeda Motor Pada 19 Lokasi di Dumai