MENU TUTUP

​Lomba Desain Kreasi Kostum Tradisional, Mekka: Etika Budaya Melayu Dikedepankan

Rabu, 07 Desember 2016 | 11:08:11 WIB | Di Baca : 1581 Kali
​Lomba Desain Kreasi Kostum Tradisional, Mekka: Etika Budaya Melayu Dikedepankan
Pekanbaru.SeRiau Lomba Desain Kreasi Kostum Tradisional Tenun Riau yang diselenggarakan Unit Pelaksana Tekni (UPT) Museum Daerah dan Taman Budaya, Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau, tetap mengedepankan etika budaya  Melayu. Hal itu dikatakan Kepala UPT Museum Daerah dan Taman Budaya Disdikbud Riau, Sri  Mekka." Meski yang dilombakan itu adalah desain kostum atau baju tenun, namun etika kemelayuan yang melekat di masyarakat bumi Melayu harus diutamakan para peserta," kata Mekka, Rabu (7/12) di Pekanbaru Dikatakan Sri Mekka, dalam penilaian yang paling utama bagi dewan juri itu nantinya adalah bagaimana peserta dalam mendesain dan menghasilkan karya nya tersebut, tidak bertentangan dengan etika dan nilai-nilai cara berpakaian masyarakat Melayu khsusunya di Provinsi Riau ini. Karena itulah menurut Mekka, pihaknya dalam melakukan penilaian tidak hanya menggandeng para desainer, tapi juga tokoh dan budayawan Melayu. Karena untuk hal itu mereka lah yang lebih paham. Karena bagaimanapun tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk terus menjaga khasanah budaya yang dimiliki Provinsi Riau." Berdasarkan penuturan salah seorang dewan juri yang juga merupakan desainer nasional yang telah mengikuti berbagai lomba ditingkat nasional, yakni Eko Candra, peserta yang mengirim karya dalam lomba ini cukup bagus," kata Mekka. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, UPT Museum daerah dan Taman Budaya Disdikbud Riau menggelar acara Desain Kreasi Kostum Tradisional, kegiatan yang diikuti 36 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum tersebut, tidak hanya sebatas melakukan penilaian dari karya dari hasil desain peserta. Peserta sebelum membuat karya yang akan ditampilkan pada malam puncak penilaian 10 Desember 2016 mendatang, sebelumnya juga mengikuti serangkaian kegiatan berupa pembinaan agar karya yang mereka hasilkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemelayuan. (zal)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

SE Kadisdik Riau Tentang Larangan Perpisahan di Hotel Dinilai Forkom Waktunya Kurang Tepat

2
Ketua TKD: Ini Kemenangan Masyarakat

Prabowo & Gibran Ditetapkan Jadi Presiden Wakil Presiden Terpilih

3

PT Putra Kemasindo di Sidak  Komisi IV,  Di Warnai Adu Mulut

4

ARA Perkuat Eksistensi Pendidikan di Provinsi Riau

5

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana