Massa Bela Uighur Tinggalkan Kedubes China, Akan Kembali Pekan Depan
SeRiau - Massa aksi bela muslim Uighur di depan Kedubes China telah membubarkan diri. Mereka membubarkan diri setelah menyuarakan aspirasinya agar pemerintah China menghentikan penganiayaan yang diberitakan menimpa muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, China.
Namun, mereka tidak berhasil menemui perwakilan Kedubes China dengan alasan sedang libur. Rencananya, mereka akan kembali menggelar aksi pekan depan, Jumat (28/12).
"Kalau kita kasih waktu 2 kali 3 kali mereka tidak bisa menerima kita dengan alasan perbaikan gedung, demi Allah kita akan datang lagi. 10 juta kita akan hadir lagi di sini Saudara, siap kita penuhi Kedutaan Besar China? Siap kita boikot produk-produk China? Takbir, Allahuakbar," kata sekretaris Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, dalam orasinya, Jumat (21/12).
Sementara Ketua PA 212, Slamet Marif, mendesak agar Organisasi Kerjasama Islam (OKI), PBB, dan Komnas HAM RI untuk menyelamatkan muslim di Uighur. Slamet mendesak agar pemerintah Indonesia mendorong pemerintah China agar memberikan kemerdekaan kepada Uighur atau mengusir perwakilan China di Indonesia, apabila kemerdekaan itu tidak diberikan.
Sementara Bachtiar Nasir menyatakan telah mendengar orang-orang Uighur langsung baik di dalam negeri maupun di tingkat-tingkat konferensi bahwa keadaan mereka tertekan. Menurutnya, pemerintah China dengan dalih menghilangkan intoleransi, radikalisme, terorisme, bahkan menghabisi budaya Uighur, serta berencana ingin menghabisi agama di Uighur.
"Apakah kita biarkan mereka lakukan ini terhadap saudara kita? Apakah rela diam? Apakah siap bangkit? Siap bersatu untuk membela islam?" tanya Bachtiar.
"Siap!" jawab massa aksi.
Pantauan di lokasi, setelah massa aksi membubarkan diri, jalan di ruas Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, kembali dibuka. Pihak kepolisian kemudian mengadakan apel evaluasi kegiatan tersebut. (**H)
Sumber: kumparanNEWS