MENU TUTUP

Bukan Kuota Haji, RI Hanya Minta Tambah Toilet dan Tenda

Rabu, 12 Desember 2018 | 16:52:17 WIB | Di Baca : 1095 Kali
Bukan Kuota Haji, RI Hanya Minta Tambah Toilet dan Tenda

SeRiau - Menteri Agama Lukman H Saifuddin mengatakan bahwa Indonesia tidak akan mengajukan permintaan penambahan kuota hajisebelum fasilitas toilet dan tenda di Mina ditambah.

"Selama kapasitas tenda dan jumlah toilet di Mina masih amat terbatas seperti saat ini, menambah kuota haji justru akan timbulkan tragedi kemanusiaan bagi jemaah haji," kata Lukman melaui Twitternya pada Rabu (12/12).

Sebelumnya, Saudi Gazette memberitakan bahwa Indonesia dan Saudi menyepakati jumlah kuota haji pada 2019 mencapai 221 ribu jamaah, yang berarti tak ada penambahan dari tahun sebelumnya.

"Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani kesepakatan pelaksanaan haji pada 2019, dan kuota yang diberikan 221 ribu jemaah dan tidak ada penambahan," kata Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Muhammad Hery Saripuddin, seperti dilansir Saudi Gazette, Rabu (12/12).

Menurut Lukman, ini bukan berarti Saudi tak meloloskan permintaan Indonesia untuk menambah kuota haji.

"Tak benar bila dikatakan Arab Saudi tak loloskan permintaan Indonesia terkait penambahan kuota haji. Kemenag tak akan ajukan permintaan itu sebelum jumlah tenda dan toilet di Mina ditambah, sebab tenda dan toilet yang ada saat ini tak mencukupi jumlah kuota haji kita saat ini," kata Lukman.

Saat ini, tercatat antrean calon haji Indonesia mencapai 3,9 juta orang. Dengan kuota yang ada, mereka diperkirakan harus menunggu sekitar satu dasawarsa untuk bisa pergi ke Tanah Suci Mekah. (**H)


Sumber: CNN Indonesia


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

TAF Daftarkan Agung Ke PDIP

2

Maju Pilkada, Mantan Wakil Bupati Rohil Daftarkan Diri ke PDI P Rokan Hilir

3

Bahas LKPJ 2023, Ketua DPRD Rohil Singgung Naiknya Angka Kemiskinan

4

BAN-PDM Provinsi Riau Gelar Rakorda Pertama, Sebanyak 2062 Satuan Pendidikan di Akreditasi Tahun Ini

5

SE Kadisdik Riau Tentang Larangan Perpisahan di Hotel Dinilai Forkom Waktunya Kurang Tepat