MENU TUTUP

Perusahaan Medis Raksasa AS Diduga Terlibat dalam Lebih dari 9.000 Kematian

Senin, 26 November 2018 | 16:23:24 WIB | Di Baca : 1113 Kali
Perusahaan Medis Raksasa AS Diduga Terlibat dalam Lebih dari 9.000 Kematian

 

SeRiau – Sebuah perusahaan perusahaan teknologi medis raksasa Amerika Serikat (AS) dituduh telah menyebabkan kematian ribuan orang dan cedera terhadap ratusan ribu lainnya karena peralatan medis yang rusak. 

Berdasarkan sebuah laporan yang diterbitkan pada Minggu, 25 November perusahaan teknologi kedokteran AS, Medtronic mungkin terkait dengan kematian 9.300 orang di AS dan cedera yang dialami sekira 292.000 lainnya.

Laporan yang dirilis oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), satu dari lima implan medis yang menggunakan produk Medtronic telah terbukti cacat. Jumlah itu dua kali lipat dari perusahaan pesaing lainnya.

Laporan berjudul “File Implan”, yang telah mempelajari data dari 36 negara mengungkapkan bahwa pihak berwenang di Jepang dan Norwegia juga telah menyebut Medtronic sebagai sumber keluhan medis terbesar dalam lima tahun terakhir.

Menurut laporan tersebut, sejak 2008, pompa insulin atau komponen yang diproduksi oleh Medtronic telah terlibat dalam 2.600 kematian dan 150.000 cedera di AS.

Sementara laporan ICIJ mengkreditkan pengembangan produk-produk penyelamatan hidup, itu juga mengatakan bahwa perusahaan telah "mendorong atau melanggar batasan hukum dan etika."

Keluarga korban di Finlandia, Jerman, Kanada, India dan AS telah melaporkan bahwa Medtronic sangat lamban dalam menjawab pertanyaan mengenai potensi masalah dengan produksi mereka dan terkadang tidak mau menginformasikan orang-orang tentang kemungkinan risiko yang ada.

Menurut ICIJ, Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) mengomentari laporan tersebut dengan mengatakan karena Medtronic adalah produsen peralatan medis terbesar, sudah tentu akan menjadi sasaran dari sejumlah keluhan terbesar.

Perusahaan mengeluarkan tanggapan tertulis terhadap laporan tersebut, menyangkal tuduhan dan mengatakan bahwa kesejahteraan pasien adalah prioritas utama pemasok peralatan medis nirlaba.

"Tuduhan itu bukanlah fakta dan tidak seharusnya ditafsirkan untuk menunjukkan bahwa Medtronic melanggar hukum, etika atau aturan wajib dengan cara apa pun,” kata Juru Bicara Medtronic, Rob Clark sebagaimana dilansir Sputnik, Senin (26/11/2018). Dia juga menambahkan bahwa setiap produk medis memiliki tingkat risiko.

Medtronic Plc, yang menurut Forbes kapitalisasi pasarnya menyumbang sebanyak USD116 miliar dengan pendapatannya pada 2017 mencapai USD29.71 miliar, juga membuat perangkat untuk membantu mengendalikan diabetes, mengelola rasa sakit kronis, dan meringankan penyakit Parkinson, serta telah menciptakan alat pacu jantung nirkabel seukuran vitamin pil.

 

 

 

 

Sumber Okezone


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

2

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H

3

Wujudkan Momen Manis Silahturahmi Dengan Berkendara #Cari Aman

4

Sambut Mudik 2024, PLN Tambah 5 SPKLU di Riau

5

Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik, Pastikan 1.299 Unit Se-Indonesia Siaga Layani Pengguna Mobil Listrik