MENU TUTUP

Anak Mantan PM Australia Kecam Pemerintah soal Batu Bara

Selasa, 28 Agustus 2018 | 11:01:52 WIB | Di Baca : 1237 Kali
Anak Mantan PM Australia Kecam Pemerintah soal Batu Bara

SeRiau - Anak mantan perdana menteri Australia Malcolm Turnbull, Alex Turnbull, mengecam kelompok kepentingan industri batu bara, yang menurutnya memiliki pengaruh berlebihan atas kebijakan energi pemerintah negara itu.

Alex yang bekerja di sektor keuangan di Singapura merupakan alumni Harvard yang menyebut dirinya sangat peduli lingkungan hidup.

Sebelum meninggalkan Australia, Alex bekerja untuk Goldman Sachs di bidang jual beli utang dan aset perusahaan energi.

Ditanya mengapa melontarkan kritikan, dia mengatakan dirinya sekarang bebas dan tak terikat pada suatu perusahaan.

"Saya sangat frustrasi melihat kebijakan tak produktif di bidang ini," ujarnya kepada ABC.

Alex banyak menganalisis secara forensik biaya dan kelangsungan hidup suatu pembangkit listrik tenaga batu bara.

Menurut dia, secara ekonomi tak masuk akal jika Pemerintah Australia yang kini dipimpin PM Scott Morrison merehabilitasi PLT batu bara.

"Harga batu bara sekarang cukup tinggi sehingga sangat sulit bersaing," katanya.

Sebuah analisis di Bloomberg mengatakan jika pembangkit batu bara baru akan dibangun di Australia, harga listrik justru akan jauh lebih tinggi daripada kombinasi energi dari pembangkit tenaga angin, matahari dan gas.

Ditanya mengenai lobi kelompok kepentingan penambang batubara, Alex Turnbull mengatakan para pemilik tambang batu bara di Queensland memberikan pengaruh berlebihan terhadap kebijakan Partai Liberal yang kini berkuasa di Australia.

Beberapa hari sebelum Malcolm Turnbull kehilangan jabatan sebagai perdana menteri, Partai Liberal memutuskan untuk meninggalkan program Jaminan Energi Nasional dan menjanjikan pemotongan emisi 26 persen di sektor listrik.

Meskipun demikian, Alex mengaku sangat bangga dengan prestasi ayahnya sebagai Perdana Menteri.

"Dia mewakili suara moderat dalam menyelesaikan segala sesuatunya, meski menghadapi banyak masalah. Saya bangga dengan apa yang telah dilakukannya di berbagai bidang," katanya.

"Isu iklim menjadi sangat sulit dan telah mengorbankan banyak perdana menteri selama dekade terakhir," ujarnya. (**H)


Sumber: KOMPAS.com


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Paslon 'Bijak' Menang, Wak Atan Tunaikan Nazar, Jalan Kaki Sejauh 10 KM

2

Pesta Kembang Api Warnai Pentas Seni Spektakuler SMAN 13 Pekanbaru

3

Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 Toha: Jadikan Helat Ini sebagai Momen Perayaan dan Kebahagiaan

4

Ketua OSIS SMK di Riau Ikuti Latihan Dasar Kepemimpinan, Kabid SMK: Bangun Kedisiplinan Siswa.

5

Ketua Bawaslu dan Forkopimda Riau Lakukan Kunjungan dan Pengawasan Pelaksanaan Pilkada