Rencana Konektifitas Antar Pulau Telan Anggaran Hampir Rp 3 Triliun
KARIMUN, SeRiau - Rencana konektifitas antar pulau di Kabupaten Karimun diperkirakan bakal menelan anggaran hampir Rp3 Triliun atau sekitar Rp2,8 Triliun, dengan jumlah yang bakal dibangun sebanyak lima jembatan dan satu moda transportasi roro mini.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, rencana konektifitas yang sudah sejak lama diwacanakan di Kabupaten Karimun telah disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan ke Kementerian PU. Dengan harapan agar ada dana sharing dari pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Kepri serta Pemkab Karimun.
Jika proyek konektifitas itu berjalan, maka akan menghubungkan Pulau Kundur ke Pulau Belat, dilanjutkan ke Pulau Papan, kemudian Pulau Lumut, Pulau Parit dan Pulau Tulang. Sedangkan dari Pulau Karimun ke Pulau Parit untuk tahap awal akan digunakan konektifitas dengan kapal roro mini.
"Khusus Karimun ke Pulau Parit anggarannya cukup besar dan jaraknya juga cukup jauh, sekitar 3 kilometer. Total anggaran jembatan plus roro mini hampir Rp3 Triliun atau sekitar Rp2,8 Triliun," kata Rafiq, kemarin.
Saat ini lanjut dia, sudah dibuatkan DED nya, tinggal menunggu bagaimana kelanjutan rencana konektifitas tersebut. Dia berharap agar Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kabupaten Karimun dapat dianggarkan dalam program merangkai pulau.
"Secara tertulis sudah kami sampaikan ke Bappenas, namun sampai hari ini karena keuangan negara yang belum begitu sehat, baik DAU maupun DAK sehingga dana transfer untuk ita pun masih belum signifikan. Bahkan menurun dari tahun lalu yang kita terima," ujarnya.
Atas kondisi itu menurut Rafiq, sampai saat ini Pemkab Karimun tak kunjung mendapatkan jawaban dari Bappenas soal surat yang disampaikan dalam rencana konektifitas.
Seperti diketahui, Gubernur Kepri Nurdin Basirun telah melakukan peletakan batu pertama dan patok dalam rencana konektifitas antar pulau Kabupaten Karimun, pada April lelu bertempat di Kecamatan Kundur Utara yang nantinya akan menghubungkan Pulau Belat. Namun peletakan batu pertama itu sampai saat ini tak ada kejelasan kapan akan dibangun.(*)