MENU TUTUP

AS Resmi Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Senin, 14 Mei 2018 | 20:50:20 WIB | Di Baca : 1380 Kali
AS Resmi Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

SeRiau - Amerika Serikat akhirnya resmi memindahkan Kedutaan Besar mereka untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pemindahan Kedubes ini adalah bukti Presiden Donald Trump tidak peduli pada penentangan dunia atas keputusannya tersebut.

Diberitakan Reuters, pemindahan Kedubes resmi dilakukan pada Senin sore waktu Yerusalem (14/5). Beberapa pejabat tinggi Amerika Serikat hadir dalam peresmian tersebut, termasuk putri dan menantu Donald Trump, Ivanka dan Jared Kushner. 

Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan juga hadir dalam acara itu. Donald Trump tidak hadir dalam acara itu dan menyampaikan pidatonya melalui video. 

Pemindahan ini dilakukan secara simbolis. Kantor Kedubes AS di distrik Arnona, sebelah selatan Yerusalem, sebenarnya adalah kantor Konsulat AS. Untuk pengurusan visa dan paspor masih akan dilakukan di Kedubes AS Tel Aviv yang kini beralih nama menjadi Konsulat AS.

Di Kedubes AS yang berlokasi di Yerusalem hanya akan ada Dubes AS untuk Israel David Friedman dan beberapa staf kecil. Friedman akan bertugas berpindah-pindah antara Tel Aviv dan Yerusalem.

Pembukaan Kedutaan Israel di Yerusalem juga dilakukan secara simbolis oleh Friedman dan disaksikan langsung oleh PM Netanyahu, Mnuchin, Ivanka dan Kushner.

"Hari ini kami membuka Kedutaan AS di Yerusalem, Israel," sebut Friedman.

Rencananya pembangunan Kedutaan AS akan mulai dilakukan dan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. 

Pemindahan Kedubes ini terjadi di tengah demonstrasi besar warga Gaza di perbatasan Israel. Sedikitnya 28 orang tewas dan 500 lainnya terluka ditembaki tentara Israel dengan peluru tajam.

Total korban tewas sejak aksi yang dimulai 30 Maret itu telah mencapai 61 orang.

Trump mewujudkan keputusannya yang disampaikan Desember lalu bahwa AS akan memindahkan Kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan Trump ini menuai kemarahan masyarakat dunia karena dianggap melanggar kesepakatan internasional soal status kota suci tersebut.

Dengan pemindahan ini, berarti AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Padahal sejak 70 tahun lalu, konsensus internasional menyatakan Yerusalem adalah wilayah internasional tidak bertuan yang saat ini diduduki secara ilegal oleh Israel.

Keputusan Trump ini juga menuai penolakan dari mayoritas negara anggota PBB. Pada voting Majelis Umum Februari lalu 128 negara mendukung resolusi yang menentang keputusan Trump karena dianggap melanggar kesepakatan internasional. Hanya 9 negara yang menolaknya, termasuk AS dan Israel, sisanya negara-negara kecil penerima bantuan AS. 

Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat secara hukum, berbeda jika resolusi ditelurkan di Dewan Keamanan. Namun dukungan atas resolusi itu adalah bentuk simbolis keberpihakan dunia terhadap Palestina. 

Atas pemindahan Kedubes di Yerusalem, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan AS sudah kehilangan perannya sebagai mediator konflik Palestina-Israel.

"Amerika Serikat telah memilih menjadi bagian dari masalah, bukannya solusi, dengan langkah terbaru mereka. Dan AS telah kehilangan peran sebagai mediator dalam proses perdamaian," ujar Erdogan dalam pidatonya di lembaga think tank Chatham House, Inggris.

Sementara pemerintah Rusia mengatakan pemindahan Kedubes AS akan meningkatkan ketegangan di kawasan.

"Iya, kami punya kekhawatiran itu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (**H)


Sumber: kumparanNEWS


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Jalan Simpang SKA Di Perlebar, Ginda: Kita Dukung Semoga Cepat Terlaksana

2

DPC PDI-P Rohil Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

3

Open House Hari Kedua di Kediaman Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho Dihadiri 3.000 Warga

4

Lapas Bagansiapiapi Bersama Warga Binaan Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H

5

Negara Hadir, 85 KK Warga Dusun Terpencil di Pelalawan Riau Kini Nikmati Listrik PLN 24 Jam Jelang Idul Fitri 1445 H