MENU TUTUP

7 Orang Tewas dalam Kasus Pembunuhan Tersadis di Australia

Sabtu, 12 Mei 2018 | 11:05:25 WIB | Di Baca : 1302 Kali
7 Orang Tewas dalam Kasus Pembunuhan Tersadis di Australia

 

 

SeRiau- Tujuh orang, empat orang anak-anak dan tiga orang dewasa telah ditemukan tewas di sebuah rumah di dekat kota Margaret River di Australia Barat.

Sumber kepolisian mengukuhkan bahwa mereka sedang menyelidiki kejadian ini sebagai tindak pembunuhan bunuh diri.

Ini adalah kejadian pembunuhan terburuk di Australia sejak pembantaian di Port Arthur (Tasmania) di tahun 1996 di mana 35 orang tewas, dan 23 orang mengalami cedera.

Kepala Polisi Australia Barat Commissioner Chris Dawson mengatakan petugasnya mendapat panggilan untuk mendatangi sebuah rumah di kawasan pedesaan di Osmington, sekitar km dari Margaret River sekitar pukul 5:15 pagi hari Jumat (11/5/2018).

Margaret River terletak sekitar 270 km dari ibukota Australia Barat, Perth.

Dua orang dewasa ditemukan di luar rumah, sementara lima mayat lagi ditemukan di dalam rumah.

Dua senjata api ditemukan di lokasi kejadian.

"Tampaknya ada luka tembakan, namun saya tidak mau memberikan keterangan lebih jauh, selain mengatakan ditemukannya dua senjata api." kata Commissioner Dawson.

Commissioner Dawson mengatakan bahwa "seorang pria" yang bertalian dengan properti tersebut sebelumnya menelepon polisi, dan petugas keamanan tiba tidak lama kemudian di lokasi.

"Kehilangan nyawa siapa saja adalah tragedi, namun empat anak-anak dan tiga orang dewasa adalah tragedi yang besar," katanya.

Penembakan massal terburuk dalam 20 tahun terakhir

Sebelum kejadian ini, penembakan massal terburuk, di mana korbannya di atas lima orang atau lebih terjadi sejak Port Arthur adalah seorang pria yang menembak mati empat orang keluarganya dan dirinya sendiri di properti pedesaan di Lockhart (NSW) di tahun 2014.

Pakar penembakan massal Glynn Greensmith mengatakan aksi penembakan massal semakin jarang terjadi di Australia.

"Kita beruntung bahwa seluruh bentuk kematian karena senjata api menurun drastis sejak dberlakukannya pembatasan kepemilikan senjata." kata Greensmith, yang sedang menyelesaikan pendidikan doktor dalam soal penembakan massal di Edith Cowan University di Perth.

"Namun jumlah senjata yang ada di Australia sekarang ini sama banyaknya dengan di waktu pembantaian Port Arthur."

Polisi mengatakan saat ini mereka tidak sedang memburu pelaku penembakan yang masih hidup.

"Kami tidak memiliki informasi apapun untuk menimbulkan kekhawatiran masyarakat atas hal tersebut." kata Commissioner Dawson.

Usia anak-anak dan orang dewasa yang tewas belum diungkapkan.( Sumber : Detiknews.com)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Didominasi Universitas Ternama di Indonesia, 43 Siswa MAN 2 Pekanbaru Lulus SNBP

2

SMAN 8 Pekanbaru Salurkan Bansos Ramadhan Rp 143 Juta dengan 612 Penerima Paket Sembako

3

Buruh Korban Cacat Akibat Kerja Mengadukan Nasibnya kepada Anggota DPRD Provinsi Riau

4

DPW Iluni UNP Riau Buka Puasa Bersama, Arden: Mari Bangun Sinergisitas dan Perkuat Silaturahmi.

5

Safari Ramadhan 1445, Ginda Burnama Ajak Umat Muslim Ramaikan Masjid