Gagal Raih Mayoritas, Koalisi Berlusconi Menang Pemilu Italia
SeRiau - Koalisi mantan Presiden Silvio Berlusconi tampaknya bakal memenangkan pemilihan umum Italia dengan perolehan suara 33 hingga 36 persen. Namun koalisi gagal meraup suara mayoritas.
Menurut penghitungan exit poll dari kantor berita resmi Italia, Ansa, Partai Forza yang dipimpin Berlusconi, bersama dengan Lega Nord, Persaudaraan Italia, dan Partai Kami Bersama Italia akan mendapatkan kursi terbanyak di Parlemen.
Pemungutan suara ditutup pada pukul 23 waktu setempat, Minggu (5/3). Hampir 46 juta warga memberikan suaranya.
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, hasil exit poll memperlihatkan partai Berlusconi memperoleh 12-15 persen dari total suara. Adapun partai-partai koalisi kanan tengah lainnya, Lega Nord pimpinan Matte Salvini akan mendapatkan sekitar 13 hingga 16 persen. Partai Persaudaraan Italia pimpinan Giorgia Melony mendapatkan tiga hingga lima persen suara, adapun Partai Kami Bersama Italia pimpinan Raffaele Fitto menerima 0,2 persen suara.
"Partai anti-kemapanan Gerakan Lima Bintang (M5S) akan menjadi partai tunggal yang memperoleh suara terbanyak," tulis Ansa seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Menurut kantor berita Ansa, M5S diperkirakan memperoleh 29,5 persen hingga 32,5 persen suara. Adapun partai berkuasa kanan tengah Partai Demokratik, menyaksikan anjloknya dukungan terhadap mereka dengan hanya memperoleh 18,9 persen suara.
Partai M5S atau Lima Bintang dipimpin oleh Luigi Di Maio, 31 tahun. Baru terbentuk pada 2009 dipicu kemarahan publik atas maraknya korupsi di kalangan mapan Italia dan kesulitan ekonomi.
"Ini adalah momen nyata dari kemenangan," kata Alessandro Di Battista, tokoh M5S, seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (6/3).
Kalangan pengamat politik mempertanyakan apakah partai-partai lain bisa mencapai kesepakatan dengan M5S, yang mengidentifikasi diri sebagai kelompok anti-kemapanan.
"Di Maio menang, Italia tak bisa diperintah," tulis berita utama di surat kabar La Stampa.
Total partisipasi pemilu mencapai 75 persen atau sama seperti pemilihan sebelumnya pada 2013. Parlemen akan bersidang pertama kali pada 23 Maret. Pembicaraan untuk membentuk pemerintahan belum akan dimulai hingga awal April.
sumber CNN Indonesia
