Hanya Satu DPC Pilih Firdaus MT, Azri Auzar Terpilih Secara Aklamasi Pimpin DPD Demokrat Riau
Pekanbaru, SeRiau- Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pekanbaru, H Firdaus MT, akhirnya "kalah sebelum berperang" dalam arena pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, yang berlangsung di Ballroom Hotel Labersa, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Rabu (09/08/17).
Firdaus yang datang ke Arena pertarungan pemilihan, tiba-tiba pulang dari lokasi acara secara mendadak sebelum pengumuman pemenang diputuskan.
Dalam arena Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat IV tersebut, Asri Auzar, terpilih secara aklamasi dengan perolehan 13 suara. Sementara, Firdaus MT yang menjadi pesaingnya hanya mendapatkan 1 suara yang ada di DPC Kota Pekanbaru.
Sekretaris Jendral (Sekjen) DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, Koko Iskandar, saat dikonfirmasi mengatakan, H Asri Auzar terpilih secara aklamasi dengan perolehan 13 suara, terdiri dari 11 suara DPC Partai Demokrat Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, 1 suara dari DPD Partai Demokarat Riau dan 1 suara dari DPP Partai Demokrat.
"Awalnya calon itu ada 3, Plt DPD Demokrat Riau Ahmad, Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru, H Firdaus MT dan H Asri Auzar Anggota DPRD Provinsi Riau Partai Demokrat," Kata Koko, kepada beritariau.com.
Namun, ditengah pemilihan, calon incumbent, Ahmad secara tiba-tiba mundur. Pemilihan pun menyisakan 2 orang kandidat yakni H Asri Auzar dan H Firdaus MT. Alasan pengunduran itu menurut pernyataannya yakni, dirinya sudah merasa cukup menahkodai dan membesarkan Partai Demokrat di Provinsi Riau selama kurang lebih 4 tahun 3 bulan ini.
"Pak Ahmad mempersilahkan kepada kader baru untuk maju yang jelas dia mau terkosentrasi di pemilihan Gubernur," ucap Koko.
Untuk proses pelantikan sendiri, dia mengatakan akan segera dibentuk oleh Ketua terpilih dengan dibantu oleh 4 orang formatur yang bertugas menyusun kepengurusan Partai Demokrat Riau.
"Penyusunan ini diberi waktu 14 hari. Dimulai dari hari ini. Setelah 14 hari seluruh formasi kepengurusan akan disampaikan ke DPP Partai Demokrat untuk disahkan," terangnya.
Prinsipnya, dalam pelantikan nanti, pihaknya tidak akan menunda lagi. Sebab, banyak tugas dan agenda politik yang berjalan pada tahun 2018 dan 2019 mendatang.
"Pelantikan ini disegerakanlah, karena sebentar lagi kita akan menghadapi dua agenda politik yaki pilgubri dan pemilihan legislatif," tutupnya. (***)
Firdaus yang datang ke Arena pertarungan pemilihan, tiba-tiba pulang dari lokasi acara secara mendadak sebelum pengumuman pemenang diputuskan.
Dalam arena Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat IV tersebut, Asri Auzar, terpilih secara aklamasi dengan perolehan 13 suara. Sementara, Firdaus MT yang menjadi pesaingnya hanya mendapatkan 1 suara yang ada di DPC Kota Pekanbaru.
Sekretaris Jendral (Sekjen) DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, Koko Iskandar, saat dikonfirmasi mengatakan, H Asri Auzar terpilih secara aklamasi dengan perolehan 13 suara, terdiri dari 11 suara DPC Partai Demokrat Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, 1 suara dari DPD Partai Demokarat Riau dan 1 suara dari DPP Partai Demokrat.
"Awalnya calon itu ada 3, Plt DPD Demokrat Riau Ahmad, Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru, H Firdaus MT dan H Asri Auzar Anggota DPRD Provinsi Riau Partai Demokrat," Kata Koko, kepada beritariau.com.
Namun, ditengah pemilihan, calon incumbent, Ahmad secara tiba-tiba mundur. Pemilihan pun menyisakan 2 orang kandidat yakni H Asri Auzar dan H Firdaus MT. Alasan pengunduran itu menurut pernyataannya yakni, dirinya sudah merasa cukup menahkodai dan membesarkan Partai Demokrat di Provinsi Riau selama kurang lebih 4 tahun 3 bulan ini.
"Pak Ahmad mempersilahkan kepada kader baru untuk maju yang jelas dia mau terkosentrasi di pemilihan Gubernur," ucap Koko.
Untuk proses pelantikan sendiri, dia mengatakan akan segera dibentuk oleh Ketua terpilih dengan dibantu oleh 4 orang formatur yang bertugas menyusun kepengurusan Partai Demokrat Riau.
"Penyusunan ini diberi waktu 14 hari. Dimulai dari hari ini. Setelah 14 hari seluruh formasi kepengurusan akan disampaikan ke DPP Partai Demokrat untuk disahkan," terangnya.
Prinsipnya, dalam pelantikan nanti, pihaknya tidak akan menunda lagi. Sebab, banyak tugas dan agenda politik yang berjalan pada tahun 2018 dan 2019 mendatang.
"Pelantikan ini disegerakanlah, karena sebentar lagi kita akan menghadapi dua agenda politik yaki pilgubri dan pemilihan legislatif," tutupnya. (***)
