Buka O2SN Pendidikan Luar Biasa, Mau Tahu Apa Saja Harapan Bagi Peserta
Pekanbaru.SeRiau
Ratusan siswa pendidikan luar biasa se Provinsi Riau berkumpul mengikuti pembukaan Olimpade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SDLB, SMPLB dan SMALB, Kamis (20/7/2017) malam di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru. Acara itu sekaligus penanda mulai dipertandingkannya cabang olahraga (cabor) bagi anak berkebutuhan khusus itu.
Adapun lomba yang dipertandingkan yaitu, bulu tangkis, bocce putri dan atletik lari untuk SMP, SD dan SMA. Kategorinya ada yang lintasan 80 dan 100 meter.
Kemudian, ada pula lomba balap kursi roda untuk SMPLB putra serta catur putra putri dari SD sampai SMALB.
Menurut Ketua Pelaksana, OK Sonny Atmaja, kegiatan ini adalah ajang bagi siswa untuk mengimplementasikan hasil pembelajaran dalam hal jasmani. O2SN, tambahnya, membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa yang punya kemampuan di bidang olahraga untuk berprestasi.
Lewat O2SN ini, diharap terpilih pula siswa yang akan mengikuti olimpiade ke tingkat nasional. Disamping itu, dalam diri setiap peserta diharap tumbuh jiwa sportifitas dan kreatifitas.
Jumlah peserta dalam olimpiade ini, kata Sonny sebanyak 165 orang. Mereka juga disertai 165 pendamping.
Nantinya, jalannya perlombaan yang berlangsung hingga 23 Juli ini akan dipimpin oleh tim juri yang berasal dari unsur organisasi olahraga terkait. Lalu dari akademisi, profesional, psikolog serta Disdik.
Bagi pemenang, panitia telah menyiapkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 6 juta bagi Pemenang I. Ditambah piala dan medali. Kemudian, pemenang II sebesar Rp 5 juta dan pemenang III Rp 4 juta.
Sementara itu, Kabid PKPLK Disdik Riau, Dra Dewi Riyawati Andamari yang membuka kegiatan mengapresiasi dimulainya O2SN ini. Menurut dia, olimpiade ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Lomba, katanya, bertujuan untuk menggali minat bakat dan potensi anak yang perlu perhatian khusus. Ini juga untuk menyaring siswa yang terbaik yang akan mewakili Riau di kancang nasional.
“Diharap, lomba ini akan meningkatkan kemandirian siswa,” ungkap Dewi.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga budaya hidup sehat lewat makanan, minuman dan aktivitas sehari-hari. Karena menurut dia, pikiran setiap anak akan berkembang dari jiwa dan tubuh yang sehat.
Dia juga mengajak siswa berlomba dan bersaing dengan jujur dan inovatif. Sehingga siswa mempunyai daya saing di atas keterbatasan yang mereka miliki.(zal)
Kemudian, ada pula lomba balap kursi roda untuk SMPLB putra serta catur putra putri dari SD sampai SMALB.
Menurut Ketua Pelaksana, OK Sonny Atmaja, kegiatan ini adalah ajang bagi siswa untuk mengimplementasikan hasil pembelajaran dalam hal jasmani. O2SN, tambahnya, membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa yang punya kemampuan di bidang olahraga untuk berprestasi.
Lewat O2SN ini, diharap terpilih pula siswa yang akan mengikuti olimpiade ke tingkat nasional. Disamping itu, dalam diri setiap peserta diharap tumbuh jiwa sportifitas dan kreatifitas.
Jumlah peserta dalam olimpiade ini, kata Sonny sebanyak 165 orang. Mereka juga disertai 165 pendamping.
Nantinya, jalannya perlombaan yang berlangsung hingga 23 Juli ini akan dipimpin oleh tim juri yang berasal dari unsur organisasi olahraga terkait. Lalu dari akademisi, profesional, psikolog serta Disdik.
Bagi pemenang, panitia telah menyiapkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 6 juta bagi Pemenang I. Ditambah piala dan medali. Kemudian, pemenang II sebesar Rp 5 juta dan pemenang III Rp 4 juta.
Sementara itu, Kabid PKPLK Disdik Riau, Dra Dewi Riyawati Andamari yang membuka kegiatan mengapresiasi dimulainya O2SN ini. Menurut dia, olimpiade ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Lomba, katanya, bertujuan untuk menggali minat bakat dan potensi anak yang perlu perhatian khusus. Ini juga untuk menyaring siswa yang terbaik yang akan mewakili Riau di kancang nasional.
“Diharap, lomba ini akan meningkatkan kemandirian siswa,” ungkap Dewi.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga budaya hidup sehat lewat makanan, minuman dan aktivitas sehari-hari. Karena menurut dia, pikiran setiap anak akan berkembang dari jiwa dan tubuh yang sehat.
Dia juga mengajak siswa berlomba dan bersaing dengan jujur dan inovatif. Sehingga siswa mempunyai daya saing di atas keterbatasan yang mereka miliki.(zal)
