4 Program Disketapang Diupayakan Dapat Menanggulangi dan Mencegah Stunting Tahun Ini

Senin 06 - 03 - 2023

 

SeRiau - Pekanbaru - Penanganan kasus stunting menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Pekanbaru, termasuk Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang). Hal tersebut mengingat potensi kerawanan yang cukup besar bisa terjadi bila tak dilakukan langkah antisipasi.

Mendukung upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam menanggulangi kasus stunting ini, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru terus bersinergi dengan Tim penanggulangan stunting kota Pekanbaru yang melibatkan sejumlah stake holder dan Organisasi perangkat Daerah (OPD).

''Kita senantiasa berkoordinasi dalam mendukung upaya penanggulangan stunting ini. Karena, penanggulangannya harus dari hulu ke hilir dan melibatkan banyak pihak,'' ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru Ir.Hj El Syabrina MP selepas pelaksanaan Rapat Koordinasi Penanggulangan dan Penanganan Stunting Kota Pekanbaru di Kantor Wali Kota Pekanbaru, JUmat (3/3/2023).

Namun, secara kelembagaan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru juga mempunyai  program setiap tahun untuk menekan terjadinya kasus yang disebabkan gizi buruk ini.

''Untuk tahun 2023 ini pun kita sudah merancang program untuk mengatasi persoalan stunting dari sudut ketahanan pangan keluarga dan masyarakat, khususnya di daerah rentan terjadi kerawanan pangan,''ungkap El Syabrina.

Dijelaskan dia, sesuai dengan 8 rencana aksi yang ditetapkan, setidaknya, tahun 2023 ini, ada 4 kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan stunting dan memang dilakukan di lokus-lokus penanggulangan stunting di Kota Pekanbaru.

pertama, berupa peningkatan ketahanan pangan keluarga, yang diprogram dalam bentuk pemberian bibit tanaman juga bibit hewan ternak, di antaranya adalah ayam buras.

Kemudian kedua  Program pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. 

Jadi bentuk penganekaragaman ini dilakukan dalam bentuk lomba mengolah bahan pangan non beras seperti ubi-ubian, jagung dan jenis pangan lainnya yang bisa dengan mudah didapatkan di tengah masyarakat.

Kreatifitas dalam pengelolaan penganekaragaman pangan ini sangat penting, khususnya di tengah lonjakan harga tersebab inflasi.

Selain itu, Ketiga,  Disketapang juga melaksanakan program koordinasi program ketahanan pangan yang dilakukan untuk lima kelompok.

Selanjutnya, keempat pelaksanaan pengadaan pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan dan kerawanan pangan untuk beberapa kelompok tani yang ada di masyarakat. 

Namun, El Syabrina menjelaskan bahwa untuk penanggulangan stunting ini, selain dalam bentuk dukungan berupa bibit dan bahan pangan, Disketapang juga fokus pada upaya melakukan edukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya di daerah rentan rawan pangan tentang pola konsumsi maupun penganekaragaman  pangan, selain juga tentunya ajakan untuk kaum ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tamanan pangan, di antaraya cabai, bawang, jagung, ubi sehigga bisa mencukupi atau membantu mencegah karawanan pangan keluarga.

Untuk sinergi antar instansi, dijelaskan El Syabrina, sejauh ini tetap dilakukan khususnya dalam upaya proses penyusunan program.

''Pasti, kita pasti koordinasi dalam menyusun program. Biasanya kita menyesuaikan dengan lokus penanganan berdasarkan tingkat kerentangan dan kerawanan pangan. Prioritasnya pasti mengarah ke sana,'' ungkap dia.

Lebih jauh, El Syabrina juga menjelaskan, sebenarnya, pada hampir seluruh bidang yang ada di Dinas Ketahanan Pangan mempunyai program yang bersinggungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, tidak hanya terkait kecukupan, maupun juga kelayakan konsumsi.  Hanya saja, dalam upaya penanggulangan stunting, selain bentuk-bentuk bantuan pangan maupun bibit, upaya mengedukasi masyarakat juga menjadi sangat penting.(*)