Zero Fire Case, GAPKI Dukung Penuh Pemprov Riau Perangi Karhutla

  • Kamis, 04 Maret 2021 - 12:55:38 WIB | Di Baca : 2579 Kali

 

SeRiau - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Riau berkomitmen untuk tetap zero fire case atau tanpa kasus bakar dan mendukung penuh pemerintah setempat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebagai bagian dari upaya mewujudkan langit Bumi Lancang Kuning tetap biru pada 2021 ini.

"Tahun 2019 hingga saat ini, seluruh areal perkebunan sawit yang tergabung dalam GAPKI Riau berhasil nihil Karhutla. Zero Fire case. Untuk itu kita bersama teman-teman GAPKI berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Provinsi Riau dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran," kata Ketua GAPKI Riau, Jatmiko K Santosa, dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu (3/3).

Ia mengatakan dukungan tersebut diawali dengan menekankan kepada seluruh anggota asosiasi untuk terus melaksanakan perkebunan sawit secara berkelanjutan, salah satunya melalui pembukaan lahan tanpa bakar.

Ia mengatakan sejak resmi menakhodai GAPKI Riau pada Februari 2021 lalu, dirinya langsung mengingatkan kepada seluruh anggota asosiasi yang total luas lahan mencapai 400 ribu hektare tersebut agar mewaspadai musim kering periode pertama.

Sejatinya, ia mengatakan GAPKI telah memiliki aturan ketat yang diwajibkan kepada seluruh anggota dengan mengharamkan pembersihan dan pembukaan lahan melalui cara bakar.

"GAPKI Riau sangat serius menangani ini (Karhutla). Sejak saya resmi mendapatkan SK (surat keputusan) memimpin GAPKI, langkah pertama saya adalah mengingatkan kepada seluruh teman-teman agar fokus pada pencegahan di musim kemarau. Sebenarnya aturan ini sudah ada dan telah diterapkan, namun kita ingin merefresh kembali," ujar Jatmiko yang juga merupakan CEO PTPN V itu.

Imbauan tersebut, lanjut dia, direspon positif oleh seluruh anggota asosiasi pengusaha perkebunan sawit. Ia mengatakan kinerja zero fire case sejak akan terus dipertahankan. "Insya Allah kita akan ulangi lagi di tahun ini dan kedepannya," tegasnya.

Selanjutnya, ia menekankan bahwa GAPKI Riau tidak hanya bertanggungjawab pada lahan konsesi masing-masing perusahaan, melainkan turut bertanggungjawab hingga jarak 5 kilometer dari areal konsesi. Hal tersebut sudah menjadi komitmen anggota GAPKI Riau untuk menjaga lahan di sekitar areal perusahaan agar terbebas dari kebakaran.

Selain itu, Jatmiko mengaku sangat bersyukur dengan keseriusan dan komitmen pemerintah dalam beberapa tahun terakhir terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Sikap serius itu menjadi jembatan bagi GAPKI Riau dalam menjalin sinergitas dengan pemerintah, terutama dalam memperkuat Satgas Karhutla, seperti melalui penyaluran bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

"Kalau kita bicara musim kering seperti ini sebenarnya jadi momok bagi pengusaha. Saat kebakaran, kita harus merugi. Aset terbakar. Dan apalagi ada unsur pidana di sana. Kita sangat bersyukur beberapa tahun terakhir pemerintah begitu serius dalam melaksanakan penanganan Karhutla. Sikap serius ini akan memudahkan kami bersinergi dengan pemerintah," urainya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Ramlan, mengingatkan kepada pemerintah dan dunia usaha akan potensi kebakaran yang terjadi di Provinsi Riau. Dia mengatakan bahwa Riau memiliki dua kali musim kemarau yang berlangsung pada awal dan akhir tahun.

"Musim kemarau yang cukup panjang akan berlangsung pada April hingga September. Kemungkinan cuaca akan lebih panas karena adanya pengaruh El Nino dan kita semua harus waspada," ujarnya.( rn)





Berita Terkait

Tulis Komentar