5 Hari Banjir Jombang Tak Kunjung Tuntas, 6.882 Jiwa Bertahan di Pengungsian

  • Senin, 08 Februari 2021 - 19:10:14 WIB | Di Baca : 1673 Kali

SeRiau - Persoalan banjir yang melanda 6 desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang dalam lima hari terakhir, tidak kunjung tuntas. Sampai hari ini, 6.882 korban banjir masih bertahan di beberapa tempat pengungsian.

Banjir mengepung 6 desa akibat meluapnya Avour Besuk sejak Kamis (4/2) malam. Tanggul sungai tersebut jebol di tiga titik. Airnya yang meluap membanjiri Desa Brangkal, Banjarsari, Pucangsimo, Bandar Kedungmulyo, Gondang Manis, dan Desa Brodot.

Sampai hari kelima, banjir masih terjadi di enam desa tersebut. Di sebagian wilayah Desa Bandar Kedungmulyo, ketinggian banjir masih sepinggang orang dewasa atau sekitar 100 cm. Seperti di Dusun Kedunggabus dan Kalipuro.

Di Dusun Prayungan dan Kandangan, Desa Gondang Manis, ketinggian banjir 30-50 cm. Di Desa Banjarsari banjir sekitar 10-20 cm, di Desa Brodot sekitar 25 cm, di Desa Pucangsimo ketinggian air berkisar 20-40 cm.

"Yang masih agak dalam di Dusun Proko, Desa Brangkal lebih dari satu meter," kata Camat Bandar Kedungmulyo Mahmudi kepada wartawan, Senin (8/2/2021).

Mahmudi menyebut ketinggian banjir yang melanda 6 desa di wilayahnya itu mulai berkurang. Salah satunya karena pembuatan sudetan di Desa Pucangsimo. Sudetan tersebut untuk membuang air dari permukiman penduduk ke Sungai Konto.

"Di samping itu ada jebolnya tanggul Sungai Konto yang justru menguntungkan karena air di Dusun Belik (Desa Brodot) masuk ke Sungai Konto," terang Mahmudi.

Namun, ribuan pengungsi masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Mahmudi memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini.

"Pengungsinya sekitar 6.882 jiwa masih bertahan, termasuk yang di tangkis (tanggul Sungai Brantas Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo)," ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang Abdul Wahab membenarkan mulai turunnya ketinggian banjir di 5 desa karena pembuatan sudetan di Sungai Konto pada Minggu (7/2) malam. Pembuatan sudetan melibatkan Dinas PUPR dan Pemerintah Desa Pucangsimo.

"Cuma di Desa Brangkal saja yang belum ada tanda-tanda banjir akan surut. Ketinggian rata-rata masih 70 cm atau setinggi lutut," jelasnya.

Ia juga membenarkan sampai saat ini ribuan pengungsi masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. "Sementara ini belum ada warga yang pulang, mereka masih bertahan di pengungsian, kami masih menyuplai makanan," pungkasnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar