Agen Ganda M-16 dan KGB Masa Perang Dingin Wafat di Moskow

  • Ahad, 27 Desember 2020 - 05:39:02 WIB | Di Baca : 2594 Kali

SeRiau - George Blake, seorang pria yang dikenal sebagai agen ganda yang bekerja untuk Inggris dan Uni Soviet pada masa perang dingin wafat pada usia ke-98 di Moskow, Rusia, Sabtu (26/12).

"Petugas intelijen legendaris George Blake telah meninggal dunia hari ini," ujar juru bicara kantor intelijen Rusia, SVR, Sergei Ivanov seperti dikutip dari AFP.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang juga mantan agen KGB menyatakan rasa duka cita atas kepergian Blake.

Dalam sebuah pesan yang dirilis di situs resmi Kremlin, Putin menyatakan Blake telah memberikan kontribusi yang tak bernilai untuk memastikan strategi paritas menjaga kedamaian di bumi.

Semasa hidupnya, George Blake dikenal sebagai mantan anggota kelompok pejuang Belanda pada masa Perang Dunia II. Dia lalu, menjadi agen badan intelijen Inggris, M-16. Di saat masih menjadi intelijen Inggris itu, Blake pun diketahui bergabung sebagai agen Uni Soviet pada 1950an.

Belakangan diketahui, Blake bergabung dengan Soviet setelah menyaksikan pengeboman oleh pasukan Amerika Serikat (AS) ke populasi sipil saat Perang Korea.

Kepada Soviet, Blake diketahui telah membocorkan hingga ratusan nama agen M16. Ia juga membuka terowongan rahasia di Berlin Timur, Jerman, yang digunakan untuk melakukan kegiatan mata-mata bagi Soviet.

Petualangan Blake sebagai agen ganda kemudian terbongkar pada 1961. Dia lalu dihukum penjara selama 42 tahun oleh Inggris.

Namun, baru lima tahun menjalani hukuman penjara, dia berhasil kabur bersama tiga rekannya di satu sel.

Setelah berhasil kabur, Blake menyelundup menyeberang ke Jerman Timur lalu pergi ke Uni Soviet. Di sanalah, negara yang kini menjadi Rusia, dia tinggal hingga wafat.

Di Moskow, Blake mendapatkan sambutan baik. Bahkan, ia diberi pangkat kolonel oleh badan intelijen Rusia.

Dia kemudian menikahi wanita Rusia, Ida. Pada 1990, Blake menerbitkan buku autobiografinya yang berjudul No Other Choice.

Pada salah satu wawancara terhadap Blake, mantan agen ganda Uni Soviet dan KGB itu mengaku tak merasa menyesal meskipun sistem komunis yang digadang Uni Soviet itu kemudian runtuh dan pecah.

"Saya kira ini tidak pernah salah untuk memberikan hidup anda pada sebuah gagasan yang ideal, dan untuk percobaan yang mulia, bahkan jika itu tidak berhasil," katanya. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar