Sheikh Nawaf Ditunjuk Jadi Pemimpin Baru Kuwait

  • Rabu, 30 September 2020 - 18:34:10 WIB | Di Baca : 1941 Kali

SeRiau - Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah (83) menjadi emir baru Kuwait menggantikan saudara tirinya, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah yang meninggal dunia pada Senin (28/9).
 
Kabinet pemerintah Kuwait mengumumkan penunjukan Sheikh Nawaf bersamaan dengan pernyataan kematian al-Sabah.
 
"Menurut aturan konstitusi, kabinet menunjuk putra mahkota, Yang Mulia Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, (sebagai) Emir negara Kuwait," ujar pernyataan itu yang dibacakan oleh Wakil Perdana Menteri, Anas Khalid al-Saleh, lewat pidato yang disiarkan di televisi.
 
"Kami berdoa kepada Tuhan untuk Yang Mulia (Sheikh Nawaf) karena atas perhatian-Nya yang murah hati dan telah memberi Yang Mulia kesehatan yang baik dan membantunya serta memetakan langkahnya di jalan kebenaran," ujarnya seperti dikutip Middle East Eye, Selasa (29/9).

Sheikh Nawaf yang menjadi putra mahkota sejak 2006 adalah putra dari penguasa ke-10 Emirat, Sheikh Ahmad al-Jaber al-Sabah, yang memerintah Kuwait selama hampir 30 tahun pada paruh pertama abad lalu.
 
Sepanjang hidupnya, emir berusia 83 tahun itu sudah menjabat di berbagai posisi kabinet, termasuk memimpin kementerian pertahanan, layanan dalam negeri, dan sosial.
 
Dia memulai karier pelayanan publiknya sebagai gubernur provinsi Hawalli pada 1962 dan menjabat selama 16 tahun.
 
Sheikh Nawaf juga mengambil alih sebagian tanggung jawab dari Emir sebelumnya, ketika al-Sabah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk menerima perawatan medis.
 
Setelah penunjukan tersebut, Sheikh Nawaf akan memulai pemerintahannya di tengah gejolak regional dan pergeseran geopolitik di Timur Tengah.

Saat ini, rekan-rekan monarki Teluk Kuwait sedang menormalisasi hubungan dengan Israel. Selain itu, keretakan antara Qatar dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga masih berlangsung. Keretakan itu pernah ditengahi oleh pendahulu Sheikh Nawaf tanpa memihak.
 
Penunjukan Sheikh Nawaf sebagai Emir kemungkinan akan memicu perdebatan tentang siapa yang akan menggantikannya kelak. Penunjukannya sebagai putra mahkota pada 2006 telah merusak tradisi pergantian tahta antara klan al-Jaber dan al-Salim dari keluarga kerajaan.
 
Kedua marga tersebut adalah keturunan Jaber al-Sabah dan Salim al-Sabah. Mereka adalah dua mantan emir keturunan Mubarak al-Sabah yang dianggap sebagai pendiri Kuwait modern.
 
Konstitusi Kuwait menyatakan bahwa penguasa negara haruslah keturunan Sheikh Mubarak.
 
Monarki Teluk memiliki parlemen terpilih, tapi emir tetap menjadi kepala negara dengan kekuasaan atas hampir semua urusan di negara itu.
 
Sheikh Nawaf akan dilantik pada Rabu karena Kuwait memasuki 40 hari masa berkabung, termasuk tiga hari di mana badan-badan pemerintah akan ditutup. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar