Fakta-fakta soal Ceramah UAS yang Dilaporkan ke Polda NTT

  • Senin, 19 Agustus 2019 - 12:16:08 WIB | Di Baca : 1055 Kali

 

SeRiau - Ustaz Abdul Somad (UAS) dilaporkan oleh ormas Brigade Meo NTT, Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere karena diduga telah menistakan salib dan patung dalam ceramahnya, Sabtu (17/8). Anggota Brigade Meo, Jimy Nde, menilai khotbah UAS yang viral di media sosial itu sudah meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia.

“Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab,” kata Jimy.


Berikut fakta-fakta kasus tersebut:

1. Polda NTT Belum Terima Laporan

Kabid Humas Polda NTT Kombes (Pol) Jules Abraham Abast mengatakan, hingga Minggu (18/8) pihaknya belum menerima laporan perihal kasus tersebut.

“Dari kemarin sampai Minggu pagi ini belum ada laporan polisi dari ormas manapun terkait UAS. Tidak tahu kalau ditempat lain ya. (Polda lain/Mabes Polri). Kalau Polda NTT belum ada,” kata Jules kepada kumparan, Minggu (18/8).

Jules berharap isu pelaporan UAS tidak membuat ketegangan di masyarakat. Ia berharap setiap ormas saling menghargai satu dengan yang lain.

“Terkait UAS sampai saat ini belum ada Laporan Polisi yang dibuat oleh Polda NTT,” tegas Jules.


2. UAS Sudah Beri Klarifikasi

kumparan sudah mencoba mengontak Ustaz Somad namun belum ada respons. Tapi dalam ceramah dia pada Sabtu (17/8) malam di salah satu masjid di Simpang Kelayang, Riau, Ustaz Somad memberi penjelasan soal kasusnya itu. kumparan mengutip pernyataan Ustaz Somad dari unggahan YouTube channel di FSRMM TV pada Minggu (18/8).

"Saya sudah dilaporkan ke Polda NTT karena dianggap penistaan agama," kata Ustaz Somad di depan jemaah.

Ustaz Somad kemudian memberikan 3 penjelasan, yakni: 

Itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-membuat untuk merusak hubungan (Ustaz Somad menjawab pertanyaan salah satu jemaah Masjid dalam sesi tanya jawab kala itu)

Pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, tapi untuk interen umat Islam menjelaskan pertanyaan tentang patung dan kedudukan Nabi Isa alaihissalam untuk orang Islam dalam Quran dan sunnah nabi

Pengajian itu 3 tahun yang lalu, sudah lama di kajian subuh di Masjid An-Nur Pekanbaru, karena saya rutin pengajian di sana. 1 Jam pengajian diteruskan tanya jawab, tanya jawab. Kenapa diviralkan, kenapa dituntut sekarang?

 

3. Beredar Hoaks Penangkapan UAS

Beredar foto Ustaz Abdul Somad ditangkap polisi karena dianggap menyinggung salib oleh sejumlah Ormas di NTT. Setelah ditelusuri, foto itu dipastikan hoaks.

Foto yang beredar menggambarkan Ustaz Somad digiring polisi diunggah akun Facebook atas nama @GandaSeptiandiSitanggang. Dalam foto itu, digambarkan Ustaz Somad tengah digiring oleh Irjen Umar Septono.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan foto yang beredar itu hoaks. 

“Hoaks. Itu Kapolda Sulsel yang lama Irjen Pol Umar Septono. Sekarang beliau sudah pindah ke Mabes Polri. Mungkin itu waktu UAS datang mau ceramah di Sulsel,” kata Jules kepada kumparan, Minggu (18/8).


4. MUI Imbau Kasus Ini Diselesaikan dengan Damai

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengimbau agar kasus ini tak perlu sampai ke polisi. Menurutnya, sesama anak bangsa harus bisa saling memaafkan.

"Hemat saya sebaiknya kita saling memaafkan sesama anak bangsa. Tak perlu diselesaikan secara hukum tetapi bisa diselesaikan secara bijak dan musyawarah," kata Cholil, Minggu (18/8).

Lebih lanjut, Cholil meminta agar penceramah hati-hati dalam menyiarkan kepada umum materi ceramahnya.

"Namun sebaiknya ajaran yang disampaikan di kalangan umat muslim sendiri disayangkan jika disiarkan secara umum apalagi viral. Tentu hal ini jadi pelajaran bagi pendakwah dan para tokoh agama agar lebih hati-hati," beber dia.

 

 

 

Sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar