Donald Trump Depak Jim Mattis Lebih Awal dari Posisi Menhan AS

  • Senin, 24 Desember 2018 - 14:43:28 WIB | Di Baca : 1260 Kali

 

SeRiau - Presiden Donald Trump mendepak Jim Mattis lebih awal dua bulan dari posisi Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Langkah ini adalah bukti kemarahan Trump atas surat pengunduran diri Mattis yang berisi penentangan terhadap kebijakannya. 

Diberitakan AFP, pernyataan ini disampaikan Trump pada Minggu (23/12). Dia mengatakan, posisi Menhan akan diisi Patrick Shanahan yang sebelumnya menjabat wakil Menhan mulai 1 Januari 2019. 

"Dengan senang hati saya umumkan bahwa Wakil Menteri Pertahanan kami yang berbakat, Patrick Shanahan, akan melanjutkan posisi Menteri Pertahanan Sementara mulai 1 Januari 2019," kata Trump di akun Twitternya.

"Patrick punya banyak pencapaian ketika menjabat wamenhan dan sebelumnya di Boeing. Dia akan bagus!" lanjut Trump lagi.

Padahal dalam surat pengunduran dirinya, Mattis mengatakan akan keluar dari kabinet Trump pada akhir Februari. Hal ini, kata dia, demi memuluskan transisi menhan dan agar dia bisa menghadiri rapat NATO.

Namun Trump sepertinya ingin Mattis segera hengkang. Nada bicara Trump terhadap Mattis juga berubah menjadi lebih sinis, terutama setelah surat pengunduran diri tersebar di media.

Sebelumnya, Trump memuji kinerja Mattis dalam pemerintahannya. Namun dua hari kemudian, Trump malah menghujat Mattis. Dalam Twitter, Trump mengatakan dia memberi Mattis kesempatan kedua setelah sebelumnya dipecat Presiden Barack Obama pada 2013 sebagai kepala Komando Pusat AS.

"Ketika Presiden Obama memecat Jim Mattis, saya memberikannya kesempatan kedua. Beberapa orang mengatakan seharusnya tidak, tapi saya harus," tulis Trump.

Dalam surat pengunduran dirinya, Mattis mengatakan kebijakan Trump membuat para sekutu menjauhi AS. Salah satu kebijakan yang diprotes Mattis adalah soal penarikan pasukan AS dari Suriah. Trump dalam twitnya menanggapi pernyataan Mattis ini.

"Sekutu sangat penting, tapi tidak jika mereka memanfaatkan AS," kata Trump.

Shanahan, pengganti Mattis, tidak pernah bertugas di kemiliteran AS dan kebanyakan menghabiskan kariernya di sektor swasta. Selama 30 tahun Shanahan bekerja untuk perusahaan pesawat Boeing, terutama mengawasi produksi Sistem Pertahanan Rudal Boeing.

Selama Trump belum menemukan Menhan baru, Shanahan yang menjabat Menhan sementara akan mengawasi penarikan pasukan AS dari Suriah dan Afghanistan.

 

 

 

 

Sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar