Gara gara Masuk WC Bupati.  Staf Kena Maki Maki. 

  • Rabu, 14 Maret 2018 - 13:21:52 WIB | Di Baca : 1831 Kali

 

SeRiau- Hari senin, (12/03) semalam benar benar hari sial bagi salah seorang staf Bupati Natuna. gara gara ia masuk WC Bupati di ruangan kerja Bupati lantai II Bukit Arai. Staf lelaki yang berbadan tegap itu nampak kena maki maki oleh Bupati Hamid Rizal. 

Meskipun staf tersebut berkali-kali menyebut ia hanya membesihkan WC tersebut."Saya hanya membersihkan pak. "Ucap Staf itu. namun, Hamid tetap tidak percaya, bahkan makin marah. Hamid tetap mengucapkan kata kata. "Kurang ajar kau WC Bupati  dipakai, tidak ada otak anak ini Ucap Hamid marah. bukan cukup disitu saja saking jenkelnya Hamid, ia juga mengucapkan," Pecat anak itu, kurang ajar dia WC Bupati dipakai, kan masih banyak WC yang lai. "Kata Hamid dengan suara lantang, dihadapan Puluhan Wartawan liputan Natuna yang diundang Bupati siang itu. 

Ditempat terpisah menanggapi Hamid marah gara gara WCnya dipakai staf tersebut, salah seorang tokoh masyarakat Natuna M. Tahar, mengatakan," Sebenarnya kalau seorang pemimpin itu marah tidak tepat kalau memaki maki stafnya dihadapan orang ramai. soal marah siapa saja boleh marah, tetapi caranya itu. jangan marah sampai mempermalukan orang yang kita marah. kan banyak cara untuk memarahi staf yang salah itu, yang pasti jangan dihadapan orang ramai. "Sarannya. 

Kita kan umat nabi Muhammad, ada kisah seorang pemuda Badui, yang kencing di dalam mesjid. apakah saat itu nabi marah, tidak. padahal para sahabat semuanya sudah marah mau memukuli budak Badui tersebut. tetapi dilarang nabi," Biarkan ia selesaikan buang air dulu. "Ucap Nabi. 

Setelah orang itu selesai, barulah nabi mendekati dan mengasihi tahu bahwa itu bukan tempat buang air kencing, terapi melainkan tempat beribadah sholat. sehingga pemuda Badui itu, terlihat dengan muka yang menyerah malu, lansung meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. 

Masih sumber yang sama, seorang Bupati itu harus sadar kalau ia besar dan bisa menjadi Bupati itu hasil amanah yang diberikan masyarakat. tanpa masyarakat seseorang tidak dapat jadi Bupati. seorang Bupati seharusnya juga harus sadar kalau ia juga sering salah. saya yakin Bupati sering banyak salah kepada Allah, sering lalai dalam sholatnya atau kebijakan lainya. namun Allah tidak lansung memberikan Azabnya. ini baru WC Bupati yang dipakai Staf. seharusnya kalau Bupati itu seorang yang berilmu tentu tidak begitu sikapnya dalam mengendalikan amarahnya. kita harus sadar semua yang kita perbuat didunia ini akan kita pertanggungjawaban diakhirat nanti. "Sarannya. ( Sumber : Radar Kepri. com





Berita Terkait

Tulis Komentar