SeRiau – Pekanbaru - PT PLN (Persero) terus berkomitmen untuk melistriki daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di seluruh Indonesia. Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLN segera menghadirkan listrik hijau di Pulau Panjang, Desa Pulau Setokok, Batam, Kepulauan Riau.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UIDRKR), Agung Murdifi menjelaskan, PLN saat ini sedang membangun PLTS di Pulau Panjang dengan kapasitas sebesar 156 kilowatt peak (kwp) dengan jaringan tegangan menengah sepanjang 0,98 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 1,24 kms.
”Pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan merupakan upaya PLN dalam melistriki masyarakat dengan potensi energi lokal. Didukung kondisi geografis yang memungkinkan, PLN mampu membangun dan mengembangkan PLTS di daerah-daerah terdepan. Pembangunan PLTS di Pulau Panjang ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023,” ujar Agung kepada wartawan, Minggu (17/9).
Dia juga menambahkan pihaknya akan terus melakukan percepatan untuk melistriki dusun-dusun yang belum berlistrik. Mengingat ketersediaan listrik merupakan salah satu hal penting dalam kebutuhan hidup untuk menunjang akses pendidikan, ekonomi bahkan jangka panjang pertumbuhan bisnis dan industri di daerah.
“Harapannya, dengan adanya pembangunan PLTS ini ekonomi dan produktivitas dapat meningkat serta mendorong kesejahteraan masyarakat Pulau Panjang dan sekitarnya,” ucap Agung.
Selama ini warga di Pulau Panjang masih sulit mendapatkan akses listrik. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut yang masih terisolir dan sulit dijangkau. Penggunaan pembangkit hijau yang dinilai praktis dipilih sebagai jawaban untuk melistriki daerah 3T dan menjadi salah satu upaya PLN untuk mendorong penggunaan energi hijau sekaligus mendukung tercapainya target _net zero emission_ (NZE) pada 2060.(rls)