Mata Adalah Pelopor Syahwat




Seriau, Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau H. Abdul Kudus Zaini memberikan Kultum perdana di Masjid Al Munawarah, Senin (27/3). Kultum teraebut dihadiri Ketua dan pengurus YLPI Riau, rektor UIR, wakil rektor, dekan serta civitas UIR.

Dalam Kultum perdana, Abdul Kudus mengangkat judul" Mata Adalah Pelopor Syahwat"

" Sesungguhnya mata adalah pelopor birahi dan birahi adalah salah satu sebab hawa nafsu"

Penjelasannya
1. Tidak mengendalikan mata adalah sebab hadirnya hawa nafsu, dan
yang diperintahkan untuk mengendalikannya adalah laki-laki dan wanita

Allah berfirman:
" Katakanlahَ kepada laki laki yang beriman hendaklah mereka menahan 
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An Nur: 30)

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: " Hendaklah mereka menahan pandanganya"

Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqa menjelaskan tentang ayat di atas:
Setelah Allah menyebutkan hukum dalam meminta izin, Dia kemudian
melanjutkannya dengan menyebutkan hukum pandangan mata secara umum untuk menghindarkan hamba-Nya dari sebab-sebab yang dapat
mengantarkan pada perbuatan yang tidak baik.

Makna (البصر غض (adalah menundukkan sebagian pandangannya agar tidak melihat hal yang dilarang. Dan yang dimaksud dengan sebagian pandangan adalah bahwa seseorang tidak berdosa dalam pandangan pertama yang tertuju pada hal yang dilarang tanpa disengaja.

Dia Juga berfirman untuk para wanita Surat  An Nur: 31)
َ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: " Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nur: 31).

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya)"

Ayat ini sebagai dalil diharamkannya para wanita melihat sesuatu yang
dilarang baginya, dan wajib bagi mereka untuk menjaga kemaluan mereka sebagaimana yang tolah disebutkan dalam perintah menjaga kemaluan bagi para lelaki.Yang biasa nampak pada mereka adalah pakaian, wajah, dan telapak tangan mereka.

Ibnu ‘Abbas dan Qatadah berkata: Perhiasan mereka yang biasanampak adalah celak, gelang, henna, cincin, dan lain sebagainya; hal- hal ini dibolehkan bagi wanita untuk memperlihatkannya. Dan menurut Ibnu Umar dan pendapat lain dari Ibnu Abbas yang dimaksud adalah wajah dan kedua telapak tangan.

Demikian jelas Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, Pengajar tafsir Universitas Islam Madinah, Lahir pada 30 September 1930 di Nablus, Palestina dan wafat pada 5 November 2009 di Amman, Yordania. Seorang alim yang merupakan saudara dari alim lainnya, yaitu Dr. Umar Al-Asyqar. Menempuh pendidikan formal di Fakultas Syariah, Riyadh serta meraih gelar magister dan doktor dari Universitas Al-Azhar, Kairo

2. Hari ini kita sepertinya dikepung dengan kemaslahatan /perzinaan
sehingga solid untuk menghindarnya, salah satu yang sulit dihindari adalah zina mata, bahkan sering sekali iklan yang mengumbar aurat hadir saat kita melihat acara dakwah. Hal ini sesuai dengan apa yang disabdakan Nabi saw: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

ٌ” َSetiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini
suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim, no. 6925).

3. Menjaga pandangan akan menyelamatkan diri dan keluarga kita dari perselingkuhan, sebab semuanya bermula dari mata yang tidak terkendali.

Ulama berkata

"Setiap kejadian itu bermula dari pandangan, dan api yang besar dimulai dari percikan api."

Ada 10 manfaat menundukkan pandangan menurut Ibnu Qayyim al Jauziah: Ibnul Qayyim al Jauziyah adalah seorang ulama, imam, dan mujahid dari kalangan
kaum muslimin yang hidup sezaman dengan Imam Ibnu Taimiyah. Beliau, yang bernama asli Muhammad bin Abi Bakr, bin Ayyub bin Sa’d Al Zar’i, Al Dimashqi, lahir di Damaskus, Suriah pada 4 Februari 1292. a) Melaksanakan perintah Allah dan dengannya akan mendatangkan kebahagiaan;

B. Mencegah masuknya panah beracun.
C. Semakin dekat dengan Allah
D. Hati menjadi lebih kuat
E. Hati menjadi lebih bercahaya
F. Firasatnya menjadi kuat
G. Mendapatkan kekuaatan ilmu dan hujjah

H.Menutup pintu masuk setan
I.  Memusatkan hati untuk memikirkan maslahat
J. Menguatkan hubungan mata dengan hati.Melaksanakan Perintah
Allah mendatangkan kebahagiaan.

Hati yang sehat lebih mengutamakan hal bermanfaat dari pada hal
berbahaya.” Tanda-tanda hati yang sehat adalah selalu mengutamakan yang bermanfaat seperti beriman kepada Allah Ta’ala, belajar, dan menuntut ilmu syar’i, membaca dan mentadabburi Al- Quran, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan sebagainya. Sedangkan hati yang
sakit sebaliknya.

Dampak buruk dari pandangan

A. Terjadi kerusakan atau pengecilan bagian pre- frontal cortex pada
otak yang mengalami kecanduan yang akhrinya akan membuat seseorang sulit mengambil keputusan

B Hubungan intimnya akan terganggu karena ia memiliki imajinasi yang liar sehingga merasa tidak pernah puas dengan layanan pasangan halalnya sebab ia selalu membandingkan dengan apa yang ia lihat di blue film;

C. Menganggu aktivitas sehari-hari. Kecanduan menonton pornografi
membuat seseorang tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya karena ia selalu tergesa-gesa dalam setiap aktivitasnya

D. Dorongan untuk melihat pornografi akan membuat seseorang
cemas ketika keinginannya tidak bisa segera dipenuhi

E. Tidak percaya diri ketika bertemu orang lain karena dihantui rasa
bersalah. Menjaga pandangan akan malu.***

Penulis H. Abdul Kudus Zaini (Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Riau)