Komisi II RDP Dengan Disperindag Bahas Soal Kenaikan Harga Sembako


 

SeRiau- Komisi II DPRD Pekanbaru memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru untuk membahas soal kenaikan harga kebutuhan pokok, Rabu (22/6/2022).

Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Dapot Sinaga SE didampingi Sekretaris Komisi Hj Sri Rubiyanti SIP dan Anggota Roem Diani Dewi.

Hearing ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut diikuti Kepala Bidang.

Agenda rapat ini membahas terkait persoalan kenaikan harga cabai dan sejumlah komoditi lainnya. Diantaranya, harga cabai yang menembus hingga Rp120 ribu per kilogram.

Kadisperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan, sejumlah komoditi mengalami kenaikan harga yang terus-menerus besarannya cukup signifikan seperti cabai, bawang, tomat dan sebagainya. Hal ini berdasarkan dari hasil monitoring yang dilakukan Disperindag sejak bulan Mei.

"Disperindag sudah memastikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya mal praktik penimbunan ataupun permainan yang tidak dibenarkan, tetapi kita tidak menemukan adanya pelanggaran. Memang, kondisinya harga dari daerah penghasil yang sudah cukup tinggi sehingga kenaikan harga itu tidak terelakkan," ungkapnya.

Ingot menyebut, Disperindag sudah melakukan komunikasi dengan para distributor besar untuk mencari solusi terhadap persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Untuk solusinya, kita sudah komunikasi dengan distributor besar. Seperti distributor yang ada di Pasar AKAP. Jadi kita bersama distributor mencari daerah lain yang sedang panen raya dan suplay barangnya itu cukup tinggi sehingga harga bisa turun," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, Disperindag sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kenaikan harga sembako. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mencari pasokan barang di daerah yang tengah mengalami panen raya.

"Kemarin kita sempat mendapat cabai itu dari daerah Curup, dan sempat mempengaruhi harga di pasar. Tapi kan kendalanya, suplai dari mereka ini juga terbatas kalo panen rayanya udah selesai, tentu terbatas lagi cabainya. Itulah upaya yang telah kita lakukan," sambungnya.

Ingot menambahkan, pihaknya akan mempertajam kembali masalah kenaikan harga kebutuhan pokok ini dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Pemko Pekanbaru untuk menemukan solusi yang konkret.

"Sesuai dengan arahan Ketua Komisi II DPRD, nanti kita akan melakukan rapat dengan TIPD supaya penyelesaian masalah ini lebih lengkap. Pemko Pekanbaru ini kan ada membentuk TIPD yang didalamnya teridiri dari stake holder yang berkaitan dengan masalah ketahanan pangan sehingga persoalan kenaikan harga ini dapat dijelaskan secara komprehensif dan menemukan solusi yang lebih konkret," ucap Ingot.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Dapot Sinaga SE meminta Disperindag bisa bergerak cepat segera menstabilkan harga cabai dan komoditi lainnya yang mengalami kenaikan agar masyarakat tidak semakin menjerit.

"Jelang hari raya Idul Adha ini, kita harapkan Disperindag berusaha dengan keraslah agar bagaimana kenaikan harga di sejumlah komoditi ini bisa turun. Jujur saja, kasihan kita melihat masyarakat ini sudah menjerit," tegasnya.

Berdasarkan hasil pemaparan dari Disperindag, Dapot mengungkapkan bahwa penyebab kenaikan harga cabai dan komoditi lainnya ini dipicu karena faktor cuaca dan kenaikan harga pupuk.

"Pertama, masalah cuaca dan disatu sisi, harga pupuk ini naik, tentu para petani ini mau tidak mau harus menaikkan hasil panennya. Yang kedua, hasil panen di berbagai daerah saat ini juga tidak maksimal," ucapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menyebut, Komisi II DPRD Pekanbaru bakal memanggil kembali Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang), Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Pemko Pekanbaru untuk membahas secara rinci persoalan kenaikan harga cabai dan komoditi lainnya.

"Jum'at ini kita akan memanggil lagi beberapa OPD untuk membahas masalah ini. Kita akan sinkronkan dulu pembicaraan masalah kenaikan harga ini. Setelah disinkronkan, mudah-mudahan kita tahu bagaimana kebutuhan bahan pokok dan sembako ini menjelang Hari Raya Idul Adha," tutup Dapot. (***)