PTM 100 Persen, Zamhuri: Kantin Masih Tutup, Siswa Dianjurkan Bawa Bekal

  • by Redaksi
  • Jumat, 07 Januari 2022 - 22:13:29 WIB

 

Seriau,- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang telah diterapkan Disdik Pekanbaru mendapatkan respon positif dari sekolah. Salah satu sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka 100 persen yaki SMPN 18 Pekanbaru

" Kita sejak, Kamis (6/3) sudah terapkan PTM 100 persen. Meskipun sudah pembelajaran 100 persen,  aktifitas kantin belum bisa dibuka," kata Kepala SMPN 18 Pekanbaru Zamhuri, Jumat (7/1) di Pekanbaru.

Dikatakan Zamhuri, larangan membuka kantin sekolah ini sesuai dengan peraturan SKB 4 Menteri yang belum membolehkan meskipun  pembelajaran tatap muka 100 persen. Langkah mengatasinya, sekolah menganjurkan agar siswa membawa bekal makanan dan minuman dari rumah." Kita sudah memberitahu kepada orangtua siswa agar siswa membawa bekal karena kantin sekolah belum boleh dibuka," ujar Zamhuri.

Teknis pembelajaran tatap muka 100 persen diserahkan ke sekolah. Jadwal masuk PTM 100 persen dimulai jam 7.30 hingga 11.30. Selama pembelajaran, siswa tetap berada didalam kelas. Sekolah hanya menyediakan jam istirahat selama 15 menit untuk digunakan siswa makan dan mimum namun tetap berada didalam kelas." Jam istirahat itu, siswa tetap berada didalam kelas untuk makan dan minum," kata Zamhuri.

Jumlah siswa SMPN 18 Pekanbaru yang sudah mendapatkan vaksin sekitar 90 persen dari jumlah siswa keseluruhan 721 orang. Sadangkan guru hampir 100 persen divaksin, tinggal berapa guru saja yang betul betul tidak bisa divaksin kareka faktor kesehatan." Setelah pemberlakuan PTM 100 persen, siswa tidak ada lagi belajar daring. Semuanya belajar tatap muka," katanya

Zamhuri mengigatkan meskipun pembelajaran tatap muka 100 persen,  protokol kesehatan tetap diterapkan mulai dari mengunakan masker, mencuci tangan, mengatur jarak dan menghindari kerumunan. Tak hanya itu saja, setiap siswa masuk lingkungan sekolah, nantinya harus melalui scan barcode "pedulilindungi" bagi siswa yang sudah divaksin. Jika belum mempunyai aplikasi pedulilindungi, siswa bisa mengunakan sertifikat vaksin." Kita akan siapkan scan barcode untuk masuk ke sekolah," katanya (zal)