SeRiau - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga telah melakukan penyerahan bonus kepada peraih medali pada PON dan Peparnas di Papua 2021 secara simbolis kepada altet dan pelatih, 29 November lalu. Namun, hingga kini atlet dan pelatih itu masih belum menerima bonus tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Deriswan, Pelatih Angkat Berat Riau mengaku belum menerima bonus yang dijanjikan tersebut.
"Setiap kami hubungi kasi, kabid dan kadis, jawabannya sabar sabar, lagi proses," ujar Deriswan yang didampingi beberapa pelatih di Riau, Senin (6/12/2021).
Ia bahkan mempertanyakan lamanya proses pencairan yang dilalui Dispora. Dikatakannya, proses pencairan bonus biasanya paling lambat hanya tiga hari. Namun, sudah lebih dari tiga hari belum juga dicairkan.
"Biasanya setelah acara paling lama tiga hari sudah masuk ke rekening masing-masing pelatih dan atlet," katanya.
Ia menyebut bahwa kekecewaan yang dialami pelatih kembali terulang untuk yang kedua kalinya. Pasalnya, sebelum acara penyerahan bonus secara simbolis oleh pemerintah provinsi, para pelatih melakukan protes kepada Dispora Riau.
Protes itu dilayangkan karena bonus yang akan diberikan pemerintah provinsi kepada pelatih, jauh lebih kecil dari jumlah yang bonus pada PON 2016 lalu.
Setelah melakukan pertemuan dengan pihak Dispora, akhirnya disetujui dan telah di umumkan oleh Kadispora Riau Boby Rachmat dalam acara penyerahan bonus atlet dan pelatih.
"Bonus yang awalnya ditetapkan untuk pelatih yang atletnya meraih medali emas Rp60 juta dinaikan menjadi Rp100 juta, pelatih yang atletnya meraih medali perak Rp40 juta dinaikan menjadi Rp80 juta dan pelatih yang atletnya meraih medali perunggu Rp20 juta dinaikan menjadi Rp70 juta," sebut Deriswan.
Ia bersama pelatih Riau yang memperkuat kontingen Riau pada PON lalu berharap, bonus yang dijanjikan dapat sesegera mungkin diberikan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembudayaan Prestasi Olahraga Dispora Riau Suhartoni mengatakan, bahwa pencairan bonus atlet dan pelatih itu masih dalam proses.
"Ditunggulah dulu, ini kan ada pergeseran. Dari yang diajukan di awal, mereka tidak setuju, kemudian dinaikkan. Untuk dinaikan itu kan perlu proses," jelas Suhartoni.
Yang jelas, lanjut Suhartoni, itu semua dalam proses. Karena anggaran itu ada pergeseran. Seetelah selesai pergeseran, baru bisa diajukan pencairan. Kalau tidak DPA perubahan mana bisa cair," tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa pencairan bonus itu akan diselesaikan bulan Desember ini juga. "Kalau kapan, tentu Desember ini, karena Desember ini harus cair," pungkasnya. (**H)