Kadisdik Riau: SMA Terbuka Program Unggulan Atasi Angka Putus Sekolah di Riau

  • by Redaksi
  • Selasa, 23 November 2021 - 18:27:29 WIB

 

Seriau,- Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen menekan angka putus sekolah di Riuu. Salah satu program unggulan dengan membuat SMA Terbuka dibeberapa kabupaten kota di Riau.

" Kita punya program strategis mengatasi masalah angka putus sekolah dengan membuat program SMA Terbuka. Program ini, guru hadir langsung di wilayah yang minim akses pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Zul Ikram.MPd saat membuka Pelatihan Tatakelola bagi kepala sekolah dan pengelola SMA Terbuka dan Pelatihan Mapel Bahasa Inggris dan Ekonomi bagi guru bina SMA Terbuka, Senin (22/11) malam. 

Disdik menargetkan, angka putus sekolah bisa dikurangi setidaknya sampai 75 persen hingga akhir jabatan Gubernur Riau, Syamsuar. Kehadiran SMA Terbuka sangat penting untuk mengurai persoalan putus sekolah yang terjadi di beberapa wilayah." Anak-anak di pelosok kampung di pesisir yang tidak ada kesempatan bersekolah kita undang, dan kita berikan pembelajaran," katanya

Dikatakan Zul Ikram, SMA Terbuka ini sudah masuk tahun kedua. Tahun pertama digelar di Inhil, Kepulauan Meranti dan Kampar. Tiga kabupaten ini diambil karena angka putus sekolahnya cukup tinggi. Di tahun kedua, ditambah dua kabupaten lain lagi.Yaitu, Rokan Hulu dan Siak. Hal ini juga untuk menyisir anak putus sekolah di daerah tersebut. Hingga tahun kedua ini, sudah ada 49 Tempat Kegiatan Belajar (TKB) yang dikerjasamakan dengan SMA negeri terdekat.

TKB ini dianggap penting. Karena angka putus sekolah di Riau dipengaruhi oleh masalah akses. Dimana, jarak domisili anak usia sekolah dengan lembaga pendidikan terpaut jauh." Makanya salah satu cara kita adalah membuka TKB dengan beberapa moda. Moda yang paling banyak dilakukan adalah pembelajaran jarak jauh. Bisa dengan modul, buku tek pembelajaran atau model yang lain," katanya

Kadisdik menargetkan, 0,22 persen dari angka putus sekolah dapat teratasi tiap tahun. Tidak hanya lewat SMA Terbuka, tapi berkolaborasi juga dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di tiap kabupaten/kota."Kita berharap, masalah putus sekolah bisa teratasi hingga akhir masa jabatan gubernur saat ini. Kalaupun tidak tuntas, kita upayakan bisa teratasi sampai di atas 75 persen," tegasnya.

Berdasarkan data Disdik, angka putus sekolah terbanyak ada di Indragiri Hilir (Inhil). Hal itu disebabkan persoalan akses sehingga anak memilih tidak sekolah dan membantu orangtuanya. Makanya, TKB banyak di sana. Sejauh ini, tak ada hambatan SMA Terbuka. Bahkan, kehadiran guru pamong ditunggu masyarakat meski fasilitas belajar tidak sama dengan sekolah negeri pada umumnya." Saya optimis dengan penurunan angka putus sekolah. Tahun ini saja sudah 1.060 orang. Tahun kedua, jika angkanya sama, maka sudah ada 2.120 orang yang terlayani. Tahun ketiganya sudah lebih 3 ribu. Program ini manfaatnya sangat besar. Apalagi ini jadi program unggul Gubernur Riau, Syamsuar," ujar Kadisdik

Sementara itu, Kepala Bidang PKPLK Disdik Riau, Pahmijan M.Pd menegaskan, pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi tim di masing-masing satuan pendidikan.
Diharapkan, peserta mampu memahami tata kelola sekolah, memiliki pemahaman tentang kinerja masing-masing serta meningkatkan keterampilan guru pembina saat memberi pembelajaran dan pendampingan di TKB.

Ada 149 orang peserta. Sebanyak 99 orang dari Inhil, Kampar 20 orang, Kepulauan Meranti 22 orang, Rohul 4 orang dan Siak 4 orang. Mereka adalah kepala sekolah, pengelola TKB, Wakasek Bidang Kurikulum dan pembina Mapel Bahasa Inggris serta Ekonomi. (zal)