SMA Handayani Pekanbaru Siap Belajar Tatap Muka Terbatas dengan Protokol Kesehatan yang Ketat.

  • by Redaksi
  • Kamis, 28 Januari 2021 - 20:34:28 WIB

 

Seriau,- Meski belum ada izin pembelajaran tatap muka terbatas dari kepala daerah dan tim gugus tugas covid, namum SMA Handayani Pekanbaru jauh jauh hari sudah mempersiapkan belajar tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Simulasi video pembelajaran tatap muka terbatas pun sudah dibuat sekolah.

" Kalau ada izin tatap muka, kita langung siap melaksanakan pembelajaran. Semua sudah siap sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Kepala SMA Handayani Pekanbaru Titin Indayani, Kamis (28/1) di Pekanbaru

Diterangkan Titin, simulasi pembelajaran tatap muka mulai dari siswa berangkat dari rumah hingga pulang sekolah. Dalam simulasi, siswa diantar orangtua atau membawa kendaraan sendiri. Sesampai disekolah, siswa dicek suhu tubuh dengan alat termogan, siswa diharuskan mengatur jarak dan mencuci tangan dengan sabun diwastafel yang sudah disediakan. Setelah mencuci tangan, siswa masuk kelas melalui jalur dibuat oleh sekolah. Dikelas juga diatur tempat duduk yang jaraknya 1,5 meter. Mata pelajaran yang berikan ke siswa, kata Titin, merupakan mata pelajaran yang memelukan tatap muka yang di prioriritaskan disamping mata pelajaran lainnya. Mata pelajaran tersebut antara lainnya, matematika, biologi, fisika dan kimia.

Selanjutnya, jam belajar dibagi dua sif. Sif pertama mulai jam 8 hingga jam 10 dan sif kedua jam 11 hingga jam 1. Dalam pembelajaran tidak ada jam istirahat karena hanya dua jam. Siswa juga dianjurkan membawa bekal dari rumah." Selesai belajar siswa harus melalui jalur pulang yang sudah ditentukan. Siswa langsung pulang dan tak boleh berkeluyuran," kata Titin

Peserta didik mengikuti pembelajaran tatap muka di SMA Handayani sebanyak 80 persen dari jumlah siswa dan 20 persen lagi belajar daring dari rumah. Jumlah ini diketahui setelah orangtua menyerahkan surat pernyataan mengizinkan anaknya belajar tatap muka terbatas. Kalau siswa belajar daring, sekolah juga memberikan pembelajaran seperti sebelumnya. Sekolah tidak memaksa kalau anak belajar daring," kata Titin

Sementara itu, ketua tim gugus covid SMA Handayani, Norman mengatakan sekolah sudah membentuk tim covid yang terdiri dari kepala sekolah wakil, guru, sekuriti, pihak kepolisian dan pihak puskesmas kecamatan Sebab, salah satu sekolah bisa melaksanakan tatap muka terbatas harus ada tim covid sekolah." Tim covid sekolah sudah dibentuk dan akan menjalankan tugas masing masing saat pembelajaran tatap muka. Misalnya, sekuriti dan guru ada tugasnya," kata Norman.(zal)